SuaraJogja.id - Pemda DIY kembali memperpanjang Status Tanggap Darurat Bencana COVID-19 kedepan kalinya. Sesuai Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY Nomor 388/KEP/2020, perpanjangan ini diberlakukan setelah status tanggap darurat ketujuh berakhir pada 31 Desember 2020 mendatang.
Kebijakan ini akan diberlakukan selama sebulan mulai 1 hingga 31 Januari 2021. Gubernur DIY meneken Surat tertanggal 22 Desember 2020.
"Iya mulai diberlakukan 1 Januari [2021] nanti," ujar Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo Aji, Kamis (24/12/2020).
Perpanjangan status tanggap darurat tersebut dirasa penting saat pandemi COVID-19 masih belum berakhir. Bahkan tren kenaikan angka positif COVID-19 semakin tinggi tiap harinya. Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY mencatat ada tambahan 253 kasus positif baru pada Kamis ini.
"Karena itu perpanjangan status tanggap darurat terus dilakukan dari hasil evaluasi mengenai perpanjangan ketujuh status tanggap darurat bencana COVID-19," jelasnya..
Sementara Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih mengungkapkan kasus positif COVID-19 di DIY hingga saat ini sudah tembus di angka 10.397 kasus. Penambahan 253 kasus baru dari semua kabupaten/kota di DIY.
Sleman kembali mencatatkan kasus paling banyak yang mencapai 78 kasus. Disusul Bantul dengan 67 kasus, Kota Yogyakarta 49 kasus, Kulon Progo 34 kasus dan Gunung Kidul 25 kasus baru.
"Kasus paling banyak dari tracing kontak kasus positif sebelumnya yang mencapai 121 kasus," jelasnya.
Sebanyak tujuh kasus lain, lanjut Berty dari hasil skrining pendidikan. Hasil periksa mandiri mencatatkan 69 kasus baru dan satu kasus dari skrining pasien satu kasus baru. Sebanyak 55 kasus lainnya hingga saat ini belum ada info penularannya.
Baca Juga: Satpol PP DIY Perketat Pengawasan di Pantai Selatan Selama Libur Nataru
Berty menambahkan, jumlah kasus sembuh bertambah 165 kasus. Dengan demikian total kasus sembuh menjadi sebanyak 6.912 kasus.
Sementara kasus meninggal tercatat bertambah delapan kasus. Kedelapan kasus dari Bantul seperti kasus 5141 laki laki, 70 tahun, kasus 5297 perempuan, 56 tahun, kasus 5362 perempuanm 41 tahun, kasus 5364 perempuan, 69 tahun, kasus 5597 perempuan, 57 tahun, kasus 6645 laki laki, 68 tahun dan kasus 7775 laki laki, 57 tahun.
"Total kasus meninggal di DIU sudah 214 kasus," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'