Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 25 Desember 2020 | 19:25 WIB
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman, Pustopo berperan sebagai penjual dawet daun kelor yang merupakan salah satu produk UMKM di pameran "UMKM Sleman Bangkit" di Atrium Shinta Sleman City Hall (SCH), Jumat (25/12/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pengusaha Pribumi (DPC HIPPI) Sleman menyelenggarakan pameran untuk para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Atrium Shinta Sleman City Hall (SCH). Pameran ini akan berlangsung selama 10 hari, dimulai tanggal 25 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.

Ketua Panitia Pameran UMKM, Ahmad Rifai, mengatakan tema yang diangkat dalam pameran kali ini adalah "UMKM Sleman Bangkit." Setidaknya ada sekitar 60 peserta dengan 36 gerai yang tersedia dalam pameran di masa pandemi Covid-19 ini.

"Ada berbagai macam produk yang tersedia mulai kuliner, leather, jewelry, craft hingga fashion. Pameran akan berlangsung selama 10 hari sejak hari ini dari pukul 10.00-20.00 WIB," kata Ahmad kepada awak media.

Ahmad menyampaikan bahwa selain pameran produk-produk UMKM di Sleman berbagai acara juga turut diselenggarakan. Di antaranya berbagai dialog bisnis, diskusi tentang UMKM, dan banyak tema lainnya seperti fotografi produk, serta marketing untuk UMKM.

Baca Juga: Natal di Masa Pandemi, Gereja di Sleman Gelar Ibadah Langsung dan Daring

Selain itu diskusi antara UMKM dengan kaitan pariwisata pun juga bakal dilaksanakan untuk menambah pengetahuan bagi para pelaku UMKM di Sleman. Ditambah pula lomba fotografi interaksi penjual dan pembeli, presentasi produk oleh peserta pameran, dan lomba mewarnai untuk peserta anak TK hingga kelas 2 SD.

“Meski kondisi pandemi Covid-19 masih belum membaik tetapi bisnis dan usaha tidak bisa ditunda sebab memang kebutuhan tetap berjalan. Itu juga yang mendasari kita melaksanakan pameran ini namun dengan tetap menjaga protokol kesehatan," tegasnya.

Protokol kesehatan wajib selalu ditaati oleh seluruh pengunjung dan peserta pameran tidak terkecuali juga setiap panitia yang bertugas. Mulai dari wajib mengenakan masker, cuci tangan sebelum masuk area pameran, ditambah dengan setiap penyediaam hand sanitizer disetiap gerai yang ada.

Menurut Ketua Umum DPC HIPPI Sleman Atik Sri Purwantiningsih, pameran ini adalah yang pertama kali diselenggarakan oleh DPC HIPPI Sleman Periode 2020-2025. Sehingga setiap UMKM yang ikut dalam pameran kali ini tidak dilakukan kurasi terlebih dulu.

“Pokoknya UMKM di wilayah Sleman yang mau menjadi anggota HIPPI Sleman bisa bangkit dan bisa mengikuti pameran ini," ujar Atik.

Baca Juga: Masuk Libur Nataru, Dinpar Lakukan Monitoring ke Destinasi Wisata di Sleman

Disebutkan Atik, bahwa dalam pameran ini pelaku UMKM bisa memanfaatkan berbagai kesempatan yang ada. Salah satunya dengan melakukan konsultaso bisnis secara gratis terkait produksi, perizinan, pemasaran, pembiayan, serta SDM.

"Termasuk juga kalau ada pelaku usaha yang ingin mengetahui tentang apa itu kurasi produk dan apa pentingnya kurasi, bisa langsung dilakukan di sini," sebutnya.

Konsultasi yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM Sleman itu akan dilaksanakan bersama Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sleman.

Sementar itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sleman, Pustopo, menuturkan bahwa pameran UMKM ini sepenuhnya diselenggarakan oleh HIPPI. Hal ini sebagai bentuk jawaban dari tantangan yang telah diajukan saat pembentukan DPC HIPPI Sleman beberapa waktu lalu.

"Ini semua dari HIPPI, anggaran dan segala macam. Dinas hanya memberi saran dan terus support saja. Jelas ini langkah yang luar biasa dan semoga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM di Sleman," ucap Pustopo.

Ditekankan Pustopo bahwa pameran ini dapat dimaknai sebagai  tempat atau ruang bagi para pelaku UMKM dalam meningkatkan kapasitas, fasilitasi solusi permasalahan usaha, fasilitasi  kemitraan, dan promosi produk miliknya. Semua itu akan didukung dan dalam bimbingan dari DPC HIPPI Sleman.

"Ibaratnya pelaku UMKM di HIPPI ini sudah mapan terlebih dulu. Lalu mereka membimbing teman-teman yang masih merintis, yang masih mikro untuk semakin berkembang. Jadi support dari Dinas di sini sebagai konsultan untuk membimbing UMKM semisal mungkin tentang mencari perizinan, modal murah, hingga membuat desain pengemasan yang menarik," tandasnya.

Pustopo menambahkan pameran ini adalah yang pertama dilakukan tengah pandemi Covid-19. Pihaknya akan terus mendorong untuk makin banyak agenda serupa ke depan bagi perkembangan ekonomi di Sleman.

"Saya dorong untuk melakukan pameran-pameran yang lain. Prinsipnya soal pengembangan ekonomi apalagi UMKM tetap kita dorong," pungkasnya.

Load More