SuaraJogja.id - Kenaikan harga kedelai yang terjadi pada Sabtu (2/1/2021) lalu tak hanya berdampak di Jabodetabek saja. Sejumlah pengrajin tahu di Bantul pun juga merasakan dampak naiknya harga kedelai menjadi Rp 9.500/kilogram.
Hal itu diakui pengrajin tahu asal Gunungsaren Lor RT 78, Kalurahan Trimurti, Kapanewon Srandakan, Kabupaten Bantul. Suparmin, wanita yang mengelola pabrik tahu bersama suaminya sejak 1990 ini harus mengurangi jumlah pembuatan tahu tiap harinya.
Jika perhari membuat tahu sebanyak 2 kuintal, saat ini Suparmin hanya membuat 1,5 kuintal tiap harinya.
"Dampaknya, pendapatan jelas berkurang karena produksi terpaksa saya kurangi. Jadi pedagang tahu yang mengambil tahu ke saya juga berkurang maka produksi saya kurangi," ungkap Suparmin ditemui di pabrik tahu miliknya, Minggu (3/1/2021).
Baca Juga: Jatuh dari Motor, 3 Remaja Diduga Pelaku Klitih di Bantul Diamankan Warga
Ia melanjutkan kondisi kenaikan itu terjadi sejak sepekan lalu. Kedelai yang biasa dibeli seharga Rp7.200 perkilo, kali ini naik drastis hingga Rp9.400 perkilo.
"Biasanya kan naik hanya Rp200, 400 atau 500. Lha ini naiknya drastis sekali sampai 2 ribu. Bagaimana kami tidak menjerit jika seperti itu," ujar dia.
Kebutuhan sehari-hari Suparmin jelas dikurangi. Ia mengaku saat ini hasil penjualan tahu miliknya hanya cukup untuk membiayai pendidikan anak dan tidak semua barang yang dia inginkan bisa dibeli.
"Jadinya untuk makan dan pendidikan anak saja. Jika mau membeli yang lain harus menabung agak lama dulu," kata Suparmin.
Pihaknya menjelaskan tak akan mengurangi atau memperkecil bentuk tahu yang dia jual. Pasalnya jika terlalu kecil konsumen akan protes.
Baca Juga: Tak Tahu Ayah Bayinya, Motif DDT Lakukan Aborsi di Kos di Bantul
"Pedagang yang mengambil ke tempat saya ini tidak berani mengambil ukuran tahu yang kecil. Jadi memilih yang standar. Memang untuk menambah jumlah pendapatan ukuran tahu dikecilkan tapi dampaknya malah banyak konsumen yang pergi dan tidak mau mengambil lagi," kata dia.
Suparmin hanya bisa bertahan dengan kondisi saat ini. Dirinya tetap memproduksi meski pendapatannya jauh dari kata cukup.
"Saya menjualnya per ember. Nah satu ember saya hargai Rp95-100 ribu. Saat ini saya naikkan sedikit menjadi Rp115 ribu. Jika terlalu tinggi konsumen nanti protes lagi. Berapa hasilnya disyukuri saja," kata dia.
Seorang pedagang tahu, Hardono (35) harus mengaku dilema dengan naiknya harga kedelai saat ini. Jika harus menaikkan harga tahu yang dia jual, akan banyak pembeli yang lari ke tempat lain. Namun jika tidak dinaikkan laba yang dihasilkan sedikit sekali.
"Takutnya banyak pembeli saya yang protes dan akhirnya pindah ke pedagang lain. Padahal harganya tidak jauh beda. Misal bedanya hanya Rp200, pembeli sudah tidak mau membeli di tempat saya lagi. Jadinya harus mempertahankan harga walau hasil (labanya) sedikit," katanya.
Hardono menjelaskan, harga kedelai di kisaran harga Rp7.000 sudah cukup menguntungkan pedagang seperti dirinya yang mengambil tahu langsung dari produsen. Pendapatannya bisa disisihkan untuk kebutuhan yang lain.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Harga Kedelai Meroket Berdampak Serius Pada Kelangsungan Usaha
-
Produsen Tahu Tempe Mogok: Pemerintah Harus Sadar Ketergantungan Impor
-
Pemerintah Harus Cepat Atasi Pangkal Persoalan Produsen Tahu Tempe Mogok
-
Imbas Kedelai Mahal, Ukuran Tahu dan Tempe Jadi Lebih Kecil
-
Harga Kedelai Melambung Tinggi, 5000 Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan