SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 memengaruhi perekonomian masyarakat, baik usaha kecil maupun usaha yang besar sekalipun.
Kelumpuhan ekonomi memang terjadi saat ini. Namun, bagi beberapa jasa perbaikan, situasi pandemi tidak menurunkan pendapatannya.
Hal itu dirasakan oleh seorang warga Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Sutikno. Ia membuka jasa reparasi kasur dan spring bed yang nyaris tak terdampak adanya Covid-19.
Pria berusia 54 tahun itu mengaku sudah menggeluti dunia bisnis reparasi spring bed selama lebih kurang 15 tahun.
Baca Juga: Bantul Berlakukan PTKM, 2 Terobosan Disdikpora di Masa Pandemi Ditiadakan
Sutikno bercerita, usaha jasa reparasi mulai dirintis sejak tahun 2005 silam. Idenya muncul saat ada permintaan dari dua hotel besar di Kota Yogyakarta yang sedang membutuhkan jasa reparasi spring bed.
Sutikno mencoba menangkap peluang itu dengan memperbaikinya, dan ternyata berhasil. Dari situ, bisnisnya mulai berjalan.
"Awalnya memang sudah jual barang furniture di tempat ini. Nah karena ada permintaan menservis spring bed, akhirnya saya terima, ternyata hasil dan responsnya bagus. Sekarang bukan hanya spring bed dari hotel. Kami menerima semua, dari skala rumah tangga," kata Sutikno di sela memperbaiki spring bed di bengkel reparasinya, Minggu (10/1/2021).
Ia mengatakan, jasa reparasi tak mengganggu pendapatannya. Situasi pandemi ini, roda bisnisnya berubah moncer. Tak hanya itu, jasa reparasi di bawah nama Center Mebel itu mengalami peningkatan konsumen hingga seratus persen.
Sebulan, Sutikno mengaku bisa mendapat order reparasi mencapai 100 - 150 spring bed.
Baca Juga: Pemkab Bantul Izinkan Warga Gelar Hajatan Selama PTKM, Ini Persyaratannya
"Karena permintaan banyak, kami sampai mengatur antrean agar pelanggan kami bisa dijadwalkan," kata Sutikno.
Sutikno bersyukur, ketika banyak usaha surut bahkan bangkrut akibat pandemi Covid-19, usaha reparasi furniturnya masih tetap berjalan, bahkan tumbuh dan berkembang, sehingga Sutikno tidak harus mengurangi jumlah karyawan.
"Selama pandemi, karyawan reparasi hanya 8 orang. Semuanya bekerja sesuai arahan saya untuk memenuhi permintaan konsumen," terang dia
Selama ini, lanjut Sutikno, banyak konsumen merasa senang dengan jasanya. Sebab, pengerjaan reparasi kasur tidur itu dilakukan dengan baik dan teliti.
"Sejauh ini tidak ada komplain, konsumen puas. Bahkan, banyak yang tidak menyangka hasilnya kok bisa sebagus ini. Karena direparasi, jadi lebih hemat," ungkapnya.
Jasa reparasi spring bed memang membutuhkan ketelitian. Kasur yang akan direparasi awalnya harus dibongkar. Selanjutnya dilakukan pengecekan kondisi, mulai dari busa hingga per.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jokowi: Kita Wajib Bersyukur Indonesia Mampu Menghadapi Pandemi Covid-19
-
Hantam Truk di Simpang Empat Bakulan, Aziz Alami Cedera Kepala Berat
-
Pakai Mobil Pribadi Wajib Jaga Kesehatan, Ini Poin dari PPKM
-
Pandemi COVID-19, Pengguna Mobil Pribadi Wajib Jaga Kesehatan Sendiri
-
Begini Ritual Unik di Jepang Mohon Pandemi Covid-19 Segera Berakhir
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Terjadi Kericuhan di Jalan Godean, Massa Rusak Satu Buah Mobil di Sleman
-
Liburan Sekolah, Sampah Menggila! Yogyakarta Siaga Hadapi Lonjakan Limbah Wisatawan
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan