Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 11 Januari 2021 | 12:10 WIB
Seorang pegawai mereparasi spring bed rusak di wilayah Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Minggu (10/1/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 memengaruhi perekonomian masyarakat, baik usaha kecil maupun usaha yang besar sekalipun.

Kelumpuhan ekonomi memang terjadi saat ini. Namun, bagi beberapa jasa perbaikan, situasi pandemi tidak menurunkan pendapatannya.

Hal itu dirasakan oleh seorang warga Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul, Sutikno. Ia membuka jasa reparasi kasur dan spring bed yang nyaris tak terdampak adanya Covid-19.

Pria berusia 54 tahun itu mengaku sudah menggeluti dunia bisnis reparasi spring bed selama lebih kurang 15 tahun.

Baca Juga: Bantul Berlakukan PTKM, 2 Terobosan Disdikpora di Masa Pandemi Ditiadakan

Sutikno bercerita, usaha jasa reparasi mulai dirintis sejak tahun 2005 silam. Idenya muncul saat ada permintaan dari dua hotel besar di Kota Yogyakarta yang sedang membutuhkan jasa reparasi spring bed.

Sutikno mencoba menangkap peluang itu dengan memperbaikinya, dan ternyata berhasil. Dari situ, bisnisnya mulai berjalan.

"Awalnya memang sudah jual barang furniture di tempat ini. Nah karena ada permintaan menservis spring bed, akhirnya saya terima, ternyata hasil dan responsnya bagus. Sekarang bukan hanya spring bed dari hotel. Kami menerima semua, dari skala rumah tangga," kata Sutikno di sela memperbaiki spring bed di bengkel reparasinya, Minggu (10/1/2021).

Ia mengatakan, jasa reparasi tak mengganggu pendapatannya. Situasi pandemi ini, roda bisnisnya berubah moncer. Tak hanya itu, jasa reparasi di bawah nama Center Mebel itu mengalami peningkatan konsumen hingga seratus persen.

Sebulan, Sutikno mengaku bisa mendapat order reparasi mencapai 100 - 150 spring bed.

Baca Juga: Pemkab Bantul Izinkan Warga Gelar Hajatan Selama PTKM, Ini Persyaratannya

"Karena permintaan banyak, kami sampai mengatur antrean agar pelanggan kami bisa dijadwalkan," kata Sutikno.

Load More