Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 08 Januari 2021 | 20:55 WIB
Sekda Kabupaten Bantul Helmi Jamharis saat ditemui di Rumah Dinas Bupati, Senin (27/4/2020). [Suarajogja.id / Mutiara Rizka]

SuaraJogja.id - Program Layanan Konsultasi Pelajaran (LKP) dan Guru Kunjung Siswa (GKS) milik Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul terpaksa dihentikan.

Keputusan itu menyusul rencana pemberlakuan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) selama dua pekan ke depan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Helmi Jamharis menerangkan, kebijakan tersebut diambil sebagai langkah antisipatif penyebaran Covid-19.

"Seperti yang kita tahu jumlah kasus masih naik secara signifikan. Maka Bantul akan menerapkan pembatasan itu termasuk di bidang pendidikan. LKP dan GKS ditiadakan selama 11-25 Januari 2021," terang Helmi kepada wartawan, Jumat (8/1/2021).

Baca Juga: Pemkab Bantul Izinkan Warga Gelar Hajatan Selama PTKM, Ini Persyaratannya

Ia menambahkan, meski dua program Disdikpora dihentikan sementara, pihaknya sudah mengimbau untuk pendidikan dilakukan secara daring.

"Kami minta untuk dilakukan secara online, seperti sebelumnya. Hal itu sesuai dengan instruksi Gubernur DIY yang sudah dikeluarkan," katanya.

Mengingat Disdikpora Bantul yang akan menggelar uji coba pembelajaran tatap muka akhir Januari 2021 mendatang, Helmi menjelaskan, akan dievaluasi setelah PTKM berakhir.

"Akhirnya dievaluasi lagi setelah tanggal 25 Januari. Setelah itu nanti kita lihat perkembangannya (dilakukan uji coba atau tidak," ungkap dia.

Sebelumnya, Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko membuat dua program terobosan sembari menunggu uji coba pembelajaran tatap muka akhir Januari mendatang.

Baca Juga: 2 Pekan PTKM, Lansia dan Anak-Anak di Bantul Diimbau Ibadah di Rumah Saja

"[Program] ini baik untuk PAUD, TK, SD dan SMP. Jadi guru mengunjungi dan memperkuat materi pelajaran ketika mengunjungi anak itu. Teknis nya bisa dibuat per rumah atau bisa dibuat satu tetangga digabung ada 3-5 anak itu bisa," kata Isdarmoko, Selasa (6/1/2021).

Load More