Bukan hanya tenant, bioskop yang berada di dalam mal juga diarahkan bisa selesai pukul 19.00 WIB. Meski demikian, hal itu masih terus dikoordinasikan bersama dengan pengelola bioskop.
Ia tak menampik bahwa PTKM akan berdampak pada operasional mal, tetapi ia masih belum dapat memperkirakan dampak signifikan apa yang akan muncul.
"Karena ini rencananya dua pekan ya. Dampak ada, tapi tetap kami pantau juga, tapi kami tetap sesuai aturan, untuk kepentingan bersama juga," terangnya.
Sementara itu, Head of Sales and Marketing CJ CGV Cinemas Manael Sudarman menjelaskan, pihaknya mendukung keputusan yang ditetapkan pemerintah sebagai wujud pengendalian penyebaran COVID-19. Jam operasional bioskop nantinya juga akan disesuaikan dengan masing-masing daerah.
"Kami harap, pemerintah juga dapat memberikan kebijakan yang dapat memastikan industri film atau bioskop di Indonesia dapat terus bertahan di kondisi pasar yang sangat lemah seperti sekarang ini," harap Manael.
Di samping itu, Public Relation Sleman City Hall (SCH) Uray Dewi Utami menerangkan, selama PTKM, sesuai instruksi Gubernur DIY, maka SCH memberlakukan penyesuaian jam operasional, mulai pukul 10.00 WIB hingga 19.00 WIB.
"Namun untuk tenant yang menjual kebutuhan pokok dan sehari-hari seperti Superindo, Ace Hardware, dan Intisari akan buka lebih awal pukul 08.00 WIB hingga 19.00 WIB," kata dia.
Selain itu, SCH makin memperketat protokol kesehatan dengan sarana dan prasarana yang sudah ada, seperti sensor, foot pedal pada lift dan pembatasan jumlah pengunjung pengguna lift, dan terus menerapkan kewajiban penggunaan masker, cuci tangan dengan sabun di air mengalir atau hand sanitizer, serta pengukuran suhu tubuh pengunjung.
Tracing dan Beri Contoh 3M Ditingkatkan
Baca Juga: PTKM Diberlakukan, Layanan SIM di Polres Bantul Dibatasi
Epidemiolog Universitas Gadjah Mada Bayu Satria Wiratama menilai, kebijakan terkait pembatasan ketat di Jawa dan Bali pada 11-25 Januari 2021 sudah selayaknya dikeluarkan pemerintah.
Kasus positif COVID-19 di Indonesia terbilang masih tinggi. Demikian juga angka keterisian tempat tidur di rumah sakit atau fasilitas kesehatan dan angka kematian yang terjadi.
Menurut Bayu, tingginya angka positif COVID-19 ini disebabkan adanya mobilitas warga saat libur akhir tahun, ditambah banyaknya daerah yang tidak berhasil melakukan penanganan COVID-19. Hal itu menyebabkan angka kasus naik.
Sedangkan tingginya angka kematian nasional bisa dikarenakan virus menular pada orang-orang dengan komorbid. Lalu, di tataran perawatan bagi orang-orang dengan komorbid ini juga telat lantaran keterisian RS makin tinggi. Walau demikian, Bayu menyebutkan, hingga saat ini belum ada data resmi yang dirilis seberapa besar pasien COVID-19 yang meninggal dengan komorbid.
"Pemerintah tidak pernah merilis secara resmi data detail seberapa persen yang meninggal dengan komorbid dan berapa yang tidak dengan komorbid dan lain-lain," terangnya.
"Jika [angka kasus] tidak direm, dikhawatirkan keterisian RS akan mendekati 100 persen, dan ini akan makin menyusahkan masyarakat, yang membutuhkan perawatan di RS, dan naiknya angka kematian," lanjut dia.
Tag
Berita Terkait
-
PTKM Diberlakukan, Layanan SIM di Polres Bantul Dibatasi
-
Hari Pertama PTKM, ASN DPRD Bantul Diminta Penuhi Target Kerja Selama WFH
-
Awasi PTKM, Satpol-PP DIY Siapkan 6 Tim Gabungan TNI dan Polri
-
Masuk Dalam 3 Parameter, PTKM di Kabupaten Sleman Dinilai Tepat
-
Bantul Berlakukan PTKM, 2 Terobosan Disdikpora di Masa Pandemi Ditiadakan
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
UMKM Kota Batu Tangguh dan Inovatif Berkat Dukungan Klasterkuhidupku BRI
-
443 Juta Transaksi: Bukti Peran Strategis AgenBRILink untuk BRI
-
Jebakan Maut di Flyover, Pengendara Motor Jadi Korban Senar Layangan! Polisi: Ini Ancaman Berbahaya
-
Gula Diabetasol, Gula Rendah Kalori
-
Angka Kecelakaan di Jogja Turun, Polisi Bongkar 'Dosa' Utama Pengendara yang Bikin Celaka