SuaraJogja.id - Wakil Ketua DPRD DIY, Suharwanta sedianya menjadi satu dari 16 pejabat yang masuk daftar penerima vaksin COVID-19 pertama kali, Kamis (14/01/2021). Namun dalam proses vaksinasi di Bangsal Kompleks Kepatihan Yogyakarta tersebut, wakil rakyat tersebut justru tidak datang.
Kalau sebelumnya tidak ada keterangan, DPRD DIY menyatakan absennya Suharwanta dikarenakan alasan kesehatan.
"Kami dapat informasi tadi pagi kalau Pak Suharwanta sakit sehingga tidak bisa datang," ungkap Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana di Kantor DPRD DIY, Kamis Siang.
Menurut Huda, Suharwanta sedianya mewakili DPRD DIY untuk menjadi peserta pertama vaksin COVID-19. Namun Ketua DPW PAN DIY tersebut mendadak ada keperluan ke Jakarta pada Selasa (12/01/2021) kemarin.
Baca Juga: Tak Taat Aturan PTKM, 6 Kantor di DIY Belum Terapkan WFH
Suharwanta baru pulang ke DIY pada Kamis (14/01/2021) pagi. Namun kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk beraktivitas dan membutuhkan istirahat sehingga memilih tidak hadir dalam program vaksinasi perdana.
"Jadi bukan karena mangkir atau menolak untuk divaksin tapi karena kondisi kesehatan," tandasnya.
Huda menambahkan, DPRD DIY pada dasarnya mendukung upaya pemerintah, termasuk Pemda DIY dalam program vaksinasi COVID-19. Termasuk kebijakan Pemda DIY yang tidak memberlakukan sanksi berupa denda pada masyarakat penolak vaksin.
Ketidakhadiran Suharwanta tidak bisa digantikan anggota DPRD DIY lainnya. Sebab nama Suharwanta sudah masuk ke daftar penerima vaksin COVID-19 sejak pekan lalu ke pemerintah pusat. Karenanya alih-alih menolak, DPRD DIY mendukung program vaksin tersebut.
DPRD DIY bahkan mendorong Pemda untuk melakukan tracing. Diantaranya menggandeng UGM untuk memanfaatkan Genose dalam rangka mendeteksi virus.
Baca Juga: Kasus COVID-19 Tembus 15.214, DIY Kekurangan Nakes
"Kami juga tidak mau diprioritaskan untuk dapat vaksin terlebih dahulu, namun kami tetap mengikuti alur yang sudah ditetapkan pemerintah," ungkapnnya.
Sementara Suharwanta saat dikonfirmasi meminta maaf atas ketidakhadirannya dalam program vaksinasi perdana. Dia sebenarnya antusias mengikuti program vaksinasi agar pandemi COVID-19 bisa segera berakhir.
"Namun kondisi yang memaksa saya tidak bisa mengikuti vaksinasi. Baru tadi pagi saya kembali ke jogja dalam kondisi kesehatan yang kurang baik dan butuh istirahat. Saya memohon maaf ke semua pihak atas keadaan ini," ungkapnya.
Anggota DPRD DIY dari Fraksi Gerindra, Danang Wahyu Broto menambahkan, diharapkan tidak ada dikotomi vaksin murah dan mahal dalam program vaksinasi saat ini. Pemerintah diharapkan memberikan pelayanan yang baik.
"Kami berharap pemda diy mempercepat ketersediaan vaksin untuk warga diy sehingga warga visa menerima vaksin sebaik-baiknya," paparnya.
Secara terpisah Kepala Dinas Kesehatan (dinkes) DIY, Pembajun Setyaningasutie mengungkapkan karena tidak mengikuti proses vaksinasi pertama,maka Suharwanta tidak lagi masuk daftar vaksinasi ulang. Sebanyak 15 orang penerima vaksin perdana selain Suharwanta akan kembali diberikan vaksin setelah 14 hari kedepan. Vaksinasi ulang ini untuk memastikan efektivitas vaksin dalam tubuh mereka.
"Bisa saja nanti vaksinasi ulang dilakukan bersama-seperti sekarang ini atau sendiri-sendiri," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini