SuaraJogja.id - Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat dalam periode pengamatan tanggal 8-14 Januari terjadi sebanyak 128 guguran lava pijar. Begitu juga dengan aman panas guguran yang terpantau sebanyak dua kali.
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menyebut guguran lava pijar yang teramati tersebut memiliki jarak luncur maksimal hingga 900 meter. Sedangkan awan panas guguran maksimal mencapai jarak luncuran 600 meter.
"Dalam sepekan ini luncuran lava pijar dan awan panas guguran masih mengarah ke barat daya atau ke hulu Kali Krasak," ujar Hanik saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (16/1/2021).
Selanjutnya, Hanik memaparkan hasil analisis morfologi di area puncak Gunung Merapi berdasarkan foto dari sektor barat daya pada 14 Januari dan 7 Januari. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perubahan morfologi di area puncak yang disebabkan oleh aktivitas guguran serta perkembangan kubah lava baru.
“Kubah lava baru ini disebut sebagai kubah lava 2021 berada di sektor barat daya Gunung Merapi. Tepatnya berada di sekitar tebing Lava 1997. Pada 14 Januari, volume kubah lava terukur sebesar 46.766 meter kubik dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 meter kubik per hari,” terangnya.
Sementara itu terkait dengan aktivitas kegempaan, tercatat gempa vulkanik dangkal yang terjadi sebanyak 208 kali, gempa fase banyak 803 kali, gempa guguran 1.056 kali, gempa hembusan 172 kali, serta gempa tektonik sebanyak 16 kali.
Menurut Hanik, intensitas kegempaan internal pada minggu ini lebih rendah atau menurun secara signifikan jika dibandingkan dengan data minggu lalu. Sementara gempa guguran yang tinggi sejalan dengan aktivitas guguran lava yang memang cenderung tinggi.
Penurunan angka signifikan juga terjadi pada deformasi Gunung Merapi dalam dua minggiu terakhir. Pada minggu ini laju pemendekan jarak terjadi sebesar 6 cm perhari.
Kendati begitu Hanik menilai aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas efusif. Sementara untuk status aktivitas masih dalam rekomendasi sebelumnya yakni tingkat Siaga atau Level III.
Baca Juga: Volume Naik, Kubah Lava Gunung Merapi Sudah Capai 4.600 Meter Kubik
"Potensi bahaya ada di sektor selatan-barat daya, dari Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer. Kalau untuk lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak," pungkasnya.
Sebelumnya Gunung Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur sekitar 1,5 kilometer. Arah luncuran awan panas guguran tersebut menuju ke hulu Kali Krasak.
Aktivitas Gunung Merapi itu teramati pada periode pengamatan Sabtu (16/1/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB. Saat itu kolom erupsi setinggi 500 meter. Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 150 detik.
"Terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi tanggal 16 Januari 2021 pukul 04.00 WIB. Teramati kolom erupsi setinggi 500 meter, arah luncuran ke barat daya ke hulu Kali Krasak dengan jarak luncur sekitar 1,5 km," ujar Hanik.
Berita Terkait
-
Awan Panas Teramati Keluar dari Merapi, Jarak Luncur 1,5 Kilometer
-
Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1,5 Kilometer, Terjauh Sejak Siaga
-
Merapi Muntahkan Lava Pijar dengan Jarak Luncur 400 Meter ke Kali Krasak
-
Muncul Awan Caping Saat Merapi Muntahkan Lava Pijar, Ini Kata BMKG
-
Pantau Mitigasi Merapi, Pemkab Akan Tambah Fasilitas di Pengungsian Turi
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik
-
Liburan Akhir Tahun di Jogja? Ini 5 Surga Mie Ayam yang Wajib Masuk Daftar Kulineranmu!
-
Jelang Libur Nataru, Pemkab Sleman Pastikan Stok dan Harga Pangan Masih Terkendali
-
Waduh! Ratusan Kilometer Jalan di Sleman Masih Rusak Ringan hingga Berat
-
Dishub Sleman Sikat Jip Wisata Merapi: 21 Armada Dilarang Angkut Turis Sebelum Diperbaiki