SuaraJogja.id - Satuan Tugas Covid-19 Bantul membubarkan paksa sejumlah wisatawan yang berkerumun di sekitar Pantai Parangkusumo, Senin (18/1/2021) malam. Wisatawan telah melanggar protokol kesehatan selama Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) pada malam itu.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bantul Yulius Suharta menjelaskan bahwa satgas Covid-19, yang terdiri dari Satpol PP serta TNI-Polri, sudah meminta para wisatawan membubarkan diri.
"Saat menggelar operasi ke wilayah pantai Parangkusumo, banyak wisatawan yang berkerumun. Petugas meminta mereka membubarkan diri terlebih dahulu, tetapi tidak digubris," kata Yulius, dihubungi wartawan, Selasa (19/1/2021).
Ia menjelaskan, para wisatawan banyak berkumpul di sekitar Cepuri atau tempat yang dikenal untuk kegiatan ritual di pantai setempat.
"Memang saat malam Selasa Kliwon atau malam Jumat Kliwon kawasan Cepuri dan Pantai Parangkusumo ramai dengan ritual. Namun tak dipungkiri, juga ada kegiatan prostitusi di sana," ujar dia.
Pihaknya mengatakan akan beroperasi dan membubarkan kerumunan yang terjadi selama masa PTKM. Jika kerumunan kembali terjadi pada malam Jumat pekan ini, satgas tak segan untuk kembali membubarkan wisatawan.
"Sesuai instruksi Bupati, operasi ini akan kami lakukan bersama tim gabungan. Harapannya, masyarakat bisa mematuhi dan bersama-sama menekan angka penyebaran virus itu," ujar dia.
Yulius menjelaskan, dalam masa PTKM, yang akan berakhir pada Senin (25/1/2021), berbagai aktivitas dibatasi, seperti kegiatan ekonomi, perkantoran, termasuk jam buka tutup objek wisata di Bantul.
"Di Pantai Parangkusumo dibuka hanya sampai pukul 18.00 WIB. Karena sudah melebihi waktu [yang sudah diatur], kami membubarkan wisatawan malam karena melanggar PTKM," terang dia.
Baca Juga: Selama PTKM, Rute KA di DIY Cuma Terisi 50 Persen
Tidak hanya itu, patroli juga menyasar ke sejumlah tempat karaoke malam yang ada di wilayah pantai setempat. Kendati demikian, kata Yulius, pemilik sudah menaati aturan yang berlaku.
"Semua karaoke tutup bahkan rumah yang digunakan untuk karaoke lampunya mati semua," ucap dia.
Berita Terkait
-
Selama PTKM, Rute KA di DIY Cuma Terisi 50 Persen
-
Penerapan PTKM di Bantul, PAD di Bidang Pariwisata Turun hingga Rp100 Juta
-
Sepekan PTKM Diterapkan, Hanya 16.000-an Wisatawan Berkunjung ke Bantul
-
Gelar Pernikahan Selama PTKM di Sleman, Catat 4 Poin Penting Aturannya!
-
Pekan I PTKM, Satgas Covid-19 Sleman Tindak Ratusan Pelanggaran Prokes
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KA Bangunkarta Tabrak Mobil & Motor di Prambanan: 3 Tewas, Penjaga Palang Pintu Dinonaktifkan
-
Wasiat Terakhir PB XIII: Adik Raja Ungkap Pesan Penting Suksesi Keraton
-
Pembunuh Wanita di Gamping Ditangkap, Ditemukan di Kuburan usai Minum Racun Serangga
-
Dari Lurik Hitam hingga Tangga Imogiri: Kisah Para Penandu yang Jaga Tradisi Pemakaman Raja
-
Ramai Klaim Penerus Tahta, Adik Paku Buwono XIII Ungkap Syarat jadi Raja Keraton Surakarta