SuaraJogja.id - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X akhirnya berkomentar terkait surat pemecatan terhadap dua adiknya, Gusti Bendara Pangeran Haryo (GBPH) Prabukusumo atau Gusti Prabu dan GBPH Yudhaningrat, dari jabatan strukturalnya di Keraton. Ada alasan Sultan menghentikan keduanya dari jabatan Penggedhe di Keraton.
Sultan, saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (21/1/2021), mengaku memang mengirim surat penghentian kedua adik tirinya tersebut, tertanggal 2 Desember 2020.
Gusti Prabu dihentikan menjabat sebagai Penggedhe di Kawedanan Hageng Punakawan Nitya Budaya Kraton Yogyakarta. Jabatan mereka digantikan putri bungsu Sultan, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara.
Menurut Sultan, penghentian jabatan tersebut dilakukan karena keduanya tidak aktif sebagai Penggedhe di Keraton sekitar lima tahun terakhir. Namun, mereka tetap mendapatkan gaji dari jabatan struktural tersebut.
Baca Juga: Bantah Pecat Gusti Prabu, Ini Penjelasan Keraton Yogyakarta
"Viral surat pemecatan, enggak ada masalah. Kalau mau aktif ya ra popo [tidak apa-apa]. Mosok ming [masak cuma [makan] gaji buta lima tahun, ora [enggak] bertanggung jawab," ungkapnya.
Sultan menyebutkan, kalau tetap mau mendapatkan gaji, adik-adiknya tersebut seharusnya tetap menjalankan kerjanya di Kawedanan Hageng Punakawan Nitya Budaya Kraton Yogyakarta.
Sebab, gaji yang diberikan berasal dari APBN melalui dana keistimewaan (danais).
Terkait isu pemecatan karena polemik Sabda Raja, yang disampaikannya pada 2015 silam, Sultan menampik hal itu.
Penghentian keduanya tidak ada kaitan apa pun dengan perselisihan internal keraton.
Baca Juga: Dipecat dari Keraton Yogya, Gusti Prabu Ingatkan Sultan Kembali ke Paugeran
"Engak ada hubungannya [dengan Sabda Raja]. Ya kan, nyatanya [pihak] yang tidak setuju dengan [Sabda Raja] saya, kalau dia tetap melaksanakan tugas sebagai Penghageng ya juga tidak saya berhentikan. Mas [KRT] Jatiningrat [Romo Tirun, Penghageng Tepas Gwarapura], atau Mas [KGPH) Hadiwinoto [Penghageng Panitikismo] kan tetap kerja karena melaksanakan tugas," jelasnya.
Sultan menambahkan, pihak Keraton sudah membiarkan Gusti Prabu dan Yudhaningrat selama lebih dari lima tahun untuk tidak menjalankan tugasnya. Bahkan ketidakaktifan mereka di Keraton sudah terlalu lama.
"Terlalu lama, mosok [makan] gaji buta," paparnya.
Sebelumya, Prabukusumo mengakui tidak mengetahui asal muasal surat pemecatan tersebut.
Dia dan adiknya, GBPH Yudhaningrat, tidak aktif di Keraton karena alasan Sabda Raja, yang dinilai menyalahi paugeran atau aturan yang selama ini dibuat Keraton.
"Surat tersebut tidak sah secara hukum, tidak salah kok dipecat. Saya dan Mas Yudha tidak aktif karena Sabda Raja [Sultan]," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pakar Ungkap Makna di Balik Gestur Tangan dan Bibir Sri Sultan HB X saat Bertemu Jokowi
-
Menguak Beda Makna Batik Jokowi dan Sri Sultan HB X, Diduga Corak Naga Tuai Perbincangan
-
Jokowi Bertemu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Makna Batik Jadi Sorotan: Motif Ular...
-
Makna Batik Jokowi yang Dipakai Saat Bertemu Sri Sultan HB X, Diduga Bercorak Antaboga
-
Tanpa Keluarga, Jokowi Temui Sri Sultan HB X di Keraton Yogya, Ada Apa?
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Guru Besar UGM Diduga Lecehkan Mahasiswa, Jabatan Dicopot, Status Kepegawaian Terancam
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik