SuaraJogja.id - Pergeseran potensi ancaman bahaya Gunung Merapi ke arah barat daya membuat warga Dusun Turgo, Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman memilih bergeser ke tempat lebih aman. Sejak Rabu (20/1/2021) malam, warga yang masuk dalam kelompok rentan sudah mulai mengungsi di gedung SD Sanjaya Tritis Turgo.
Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono menyampaikan, tindakan warga ini termasuk dalam kategori mengungsi atau evakuasi secara mandiri. Pasalnya, belum ada rekomendasi dari BPPTKG agar warga di sebelah barat daya Merapi untuk mengungsi.
"Warga Turgo, terutama kelompok rentan yang mungkin merasa trauma, akhirnya memilih untuk turun mengungsi ke SD Sanjaya Tritis. Kebetulan tadi malam saya di sana. Teman-teman relawan dan Basarnas juga sudah siap di sana," kata Joko saat dikonfirmasi awak media pada Jumat (22/1/2021).
Joko menyebutkan bahwa tempat pengungsian sementara itu difasilitasi oleh satuan perlindungan masyarakat (Satlinmas) Turgo dengan menyediakan beberapa ruang kelas di SD Sanjaya Tritis walaupun sebenarnya sudah ada barak di Purwobinangun yang sudah siap digunakan.
Baca Juga: Volume Kubah Lava Gunung Merapi Mencapai 104 Ribu Meter Kubik
Kondisi warga Turgo, kata Joko, berbeda dari yang ada di Glagaharjo. Sebab di Glagaharjo, warga Kalitengah Lor memang sudah mendapat instruksi untuk mengungsi.
"Kalau di Turgo ini kan tidak ada instruksi untuk mengungsi. Evakuasi dilakukan secara mandiri yang dilakukan warga setempat untuk menggeser kelompok rentan ke SD Sanjaya Tritis," terangnya.
Joko menambahkan, logistik kelompok rentan yang sudah turun mengungsi di SD Sanjaya Tritis sudah disiapkan oleh BPBD Kabupaten Sleman. Logistik itu nanti akan dikirimkan melalui posko Pusdalops BPBD Sleman di Pakem.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Camat Pakem Suyanto membenarkan evakuasi mandiri yang dilakukan warga Turgo kepada kelompok rentan ke bangunan SD Sanjaya Tritis kendati memang tidak dipungkiri bahwa pada saat pagi hari, warga yang turun akan kembali ke rumahnya masing-masing untuk beraktivitas seperti biasa.
"Iya, sudah sejak Rabu dan Kamis malam ini mulai turun. Alasan turun ya istilahnya warga menghendaki supaya merasa aman. Sebab yang diketahui potensi ancaman ke arah barat daya. Agar bisa tidur tenang lah, untuk tidur malem saja pagi balik lagi," ujar Suyanto.
Baca Juga: Kemungkinan Erupsi Efusif Lebih Besar, Potensi Bahaya Merapi ke Barat Daya
Suyanto merinci, berdasarkan data yang sudah diterimanya, kelompok rentan yang sudah mengungsi pada Rabu (20/1/2021) malam sebanyak 47 orang. Sementara pada Kamis (21/1/2021) malam terdapat peningkatan yakni menjadi sebanyak 60 orang.
"Barak di bawah sudah siap sebenarnya. Namun ini hanya pergeseran ke tempat yang dianggap lebih aman dan paling dekat yakni di SD Sanjaya Tritis dan berada di satu pedukuhan juga," tuturnya.
Suyanto menerangkan terkait dengan perkembangan kasus Covid-19 saat ini di Turgo sendiri masih berada dalam zoba hijau. Walaupun begitu warga yang mengungsi tetap mempertahankan protokol kesehatan yang diperlukan.
Pihaknya kini justru mengimbau kepada relawan atau petugas kebencanaan yang datang melihat pengungsian Turgo agar selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal itu guna menghindari penyebaran Covid-19 di warga Turgo khususnya yang ada di SD SanjayaTritis.
"Kebetulan untuk di Turgo itu zona hijau sehingga justru kita mengendalikan jika ada yang menengok dari bawah agar senantiasa menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19," tegasnya.
Suyanto tidak menutup kemungkinan bahwa evakuasi mandiri bagi kelompok rentan khususnya di malam hari akan terus berjalan. Walaupin tetap dengan memantau perkembangan situasi terkini dari Gunung Merapi.
"Tidak semua, khusus hanya kelompok rentan saja. Sebab instruksi itu [mengungsi] juga belum ada," tandasnya.
Berita Terkait
-
Kabar Gembira Jakarta! Bansos KLJ, KPDJ, KAJ Cair, Cek Apakah Anda Termasuk Penerima
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa