SuaraJogja.id - Ketika berwisata ke Yogyakarta, tentu saja kurang lengkap rasanya jika travelers belum mampir ke kawasan wisata Malioboro.
Hangat nan romantisnya suasana kawasan wisata ini, membuat para pelancong tak jarang mewajibkan diri untuk singgah sejenak di Malioboro.
Tapi tahukah kalian asal usul atau sejarah Malioboro yang sebenarnya?
Bukan cuma menjadi pusat berbelanja para wisatawan, ternyata kawasan Malioboro menyimpan kisah bersejarah yang menarik untuk disimak.
Belum lama ini, sejarah tentang asal usul Malioboro disampaikan oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta (Diksominfo).
Asal usul Malioboro ini disampaikan melalui sebuah unggahan milik akun Instagram resmi @kominfodiy.
Mengutip unggahan Instagram @kominfodiy, nama kawasan Malioboro asal mulanya berasal dari 'Maliabara'.
Bersumber dari buku profil Yogyakarta City of Phylosophi terbitan Dinas Kebudayaan Istimewa Yogyakarta (DIY), 'Malia' sendiri artinya wali sedangkan 'Bara" yakni ngumbara atau menggembara.
"Jadi makna 'Maliabara' secara etimologis berarti jadilah wali yang menggembara setelah memilih jalan keutamaan. Hendaknya mengikuti ajaran wali, lalu menyebarkan ajarannya dan menerangi kehidupan manusia," tulis akun Instagram @kominfodiy.
Baca Juga: Komentari Surat Pemecatan, Sri Sultan Sebut Gusti Prabu Makan Gaji Buta
Rupanya, Malioboro masih erat kaitannya dengan garis imajiner sumbu filosofis Keraton Yogyakarta.
Secara filosofis, Malioboro menjadi tahap perjalanan kedua yang harus dilalui oleh manusia.
Nah, jadi bagaimana sekarang? Dengan begini kalian sudah tahu kan asal usul Malioboro yang sebenarnya? Berhubung situasi pandemi, jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan saat sedang mampir berbelanja di Malioboro ya!
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti