Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 27 Januari 2021 | 14:04 WIB
Vaksinator memindahkan vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam alat penyuntik sebelum disuntikkan ke tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (22/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJogja.id - Vaksinasi gelombang pertama di Kabupaten Bantul, dilaksanakan pada Kamis (28/1/2021). Dinas Kesehatan Bantul bakal memeriksa kesehatan tiap penerima vaksin termasuk 12 tokoh masyarakat yang pertama kali mendapat suntikan perdana.

Sebanyak 12 tokoh masyarakat tersebut antara lain, Sekda Bantul, Kapolres Bantul, Dandim Bantul, Kajari Bantul, Ketua DPRD Bantul, Kepala Dinkes, Kepala Disdikpora, perwakilan tokoh agama dari Islam, Kristen dan Katolik, lalu perwakilan pedagang pasar dan ketua IDI Bantul.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bantul, Abednego Dani Nugroho menjelaskan ada syarat seseorang bisa divaksin. Diantaranya tak menunjukkan gejala seperti demam, batuk ataupun pilek.

"Nanti di meja dua itu, petugas akan melakukan skrining kondisi kesehatan masing-masing orang. Jika saat diperiksa dan ditemukan kondisi dia sedang sakit, misal demam, batuk pilek, nanti ditunda," ujar Abednego dikonfirmasi wartawan, Rabu (27/1/2021).

Baca Juga: Positif Covid-19, 5 Kontak Erat Wabup Bantul Anggota Keluarga

Abed melanjutkan, vaksinator dari Dinas Kesehatan Bantul yang ditunjuk oleh rumah sakit atau puskesmas juga akan mempertimbangkan penyuntikkan ketika penerima vaksin memiliki penyakit penyerta.

"Selain itu, jika pasien memiliki riwayat penyakit komorbid nanti ditunda, misal punya kelainan darah, kanker, penyakit autoimun ditunda. Termasuk hipertensi, lalu diabetes melitus, penerima akan diperiksa dulu. Hasil tekanan darah berapa dan ditanya riwayat gulanya," ujar dia.

Kendati demikian, jika memiliki penyakit penyerta namun saat diperiksa dalam kondisi yang sehat dan baik, penyuntikkan vaksin tetap dilakukan.

"Walaupun dia punya riwayat penyakit tapi saat diperiksa di situ kondisi bagus, ya tetap disuntikkan vaksin," jelas Abednego.

Pihaknya mencontohkan salah seorang tokoh masyarakat penerima vaksin yakni, Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo. Dirinya yang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung, tetap akan divaksin ketika kondisi tubuhnya baik.

Baca Juga: Kabar Baik! 10.764 Vaksin Sinovac Tiba di Bantul

"Kami sudah koordinasi dengan dokter spesialis jantungnya. Selama kondisinya sehat dan dicek kesehatannya baik, bisa divaksin," kata Abed.

Dihubungi terpisah, Hanung Raharjo mengatakan jika dirinya sudah siap untuk divaksin.

"Saya sudah konfirmasi ke dokter saya dan dinyatakan tidak ada masalah jika divaksin. Untuk itu saya sudah siap divaksin," jelas dia.

Vaksinasi perdana di Kabupaten Bantul dijadwalkan pada Kamis (28/1/2021). Penyuntikkan Vaksin dilakukan di RSUD Panembahan Senopati sekitar pukul 08.00 wib. Sebanyak 62 orang akan menerima vaksin yang terdiri dari 50 tenaga kesehatan dan 12 tokoh masyarakat.

Load More