SuaraJogja.id - Pelaku pemerkosaan terhadap anak disabilitas berinisial SA (63) memutuskan kabur ke Lampung usai memerkosa korban. Peristiwa yang terjadi di Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul tersebut dilaporkan pada September 2020 lalu.
Banit PPA Satreskrim Polres Bantul Aipda Musthafa Kamal menjelaskan, anak disabilitas berinisial DA (11) menjadi korban pemerkosaan sebanyak 3 kali oleh pelaku. Usai memerkosa korban, pelaku, yang sudah beristri ini, pergi ke Lampung.
"Pelaku setelah melakukan pelecehan kepada korban, pergi ke Lampung, ya berencana kabur. Diketahui jika pelaku mengunjungi rumah anaknya yang berada di sana," ujar Kamal saat konferensi pers di Mapolres Bantul, Kamis (4/2/2021).
Ia menjelaskan, pemerkosaan dilakukan sejak Januari-Februari 2020. Namun, peristiwa itu dilaporkan pada September 2020.
Baca Juga: Tetangga Dekat, Anak Disabilitas 3 Kali Diperkosa Kakek 63 Tahun
"Warga dan ibu korban yang mengetahui peristiwa itu baru melaporkan pada bulan September tahun lalu. Kami yang berencana memeriksa pelaku, urung melakukan karena pelaku tidak ada di rumahnya, sehingga akhir Januari 2021, pelaku baru tiba di rumahnya," jelas Kamal.
Pada Selasa (1/2/2021), pelaku diketahui tiba di kediamannya. Mendapat informasi dari warga, polisi mendatangi rumah SA dan melakukan pemeriksaan hingga akhirnya Selasa malam dilakukan penahanan.
Kasus tersebut terungkap saat korban mengeluh sakit di sekitar alat kelaminnya. Warga yang mengantar korban ke puskesmas mengetahui dari perawat bahwa DA mengalami kekerasan seksual.
"Mengetahui diagnosa dari perawat, akhirnya si anak mau bercerita, selama ini korban disetubuhi oleh SA yang merupakan tetangga dekatnya," ujar dia.
Tak hanya sekali, korban mengalami kekerasan seksual sebanyak tiga kali di dalam rumah korban.
Baca Juga: Sang Ibu Paksa Nonton Video porno, Ayah Tiri Rudapaksa Anak Hingga Hamil
"Korban memang termasuk anak berkebutuhan khusus, tapi bisa diajak berkomunikasi. Dia menceritakan jika peristiwa yang dia alami terjadi di kebun dekat pohon rumahnya. Selanjutnya di dapur rumah dan di kamar tidur korban. Semuanya dilakukan pada siang hari," jelas dia.
Berita Terkait
-
Predator Anak di Makassar Ditangkap! Polisi Temukan Bukti Mengerikan
-
Dokter Priguna Tak Bisa Lagi Sentuh Pasien, STR dan SIP Dicabut Akibat Pemerkosaan
-
Pemerkosaan di RSHS: Mengurai Benang Kusut Kekerasan Seksual di Indonesia
-
Geram Ulah Dokter Priguna Rudakpaksa Keluarga Pasien, Arzeti PKB Minta Pihak RS Juga Tanggung Jawab
-
Aksi Dokter Priguna Perkosa Keluarga Pasien Bisa Diampuni, Begini Desakan DPR ke Semua Rumah Sakit
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu