SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Bantul terpaksa menunda pembukaan uji coba Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka yang direncanakan akhir Januari 2021 lalu.
Hal itu menyusul terbitnya Instruksi Bupati no 5/INSTR/2021, tentang perpanjangan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) secara mikro di Bumi Projotamansari dari Selasa-Senin (9-22/2/2021).
"Rencana untuk uji coba pembelajaran tatap muka masih belum bisa dilakukan, mengingat ada perpanjangan PTKM lagi," kata Kepala Disdikpora Bantul, Isdarmoko dihubungi wartawan, Selasa (9/2/2021).
Ia menambahkan, sejumlah sekolah yang sebelumnya sudah mempersiapkan jadwal dan protokol kesehatan ketika KBM dimulai harus bersabar.
Selain itu instansinya juga sudah memetakan sekolah di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bisa menggelar KBM tatap muka.
Disdikpora Bantul juga sudah menyurvei sejumlah wali murid. Hampir 90 persen orang tua murid sepakat dengan uji coba tersebut.
"Kami juga sudah memilih nantinya sekolah yang akan diuji. Dari tingkat SD-SMP sudah ada. Selain itu orang tua juga sudah menginginkan itu. Tetapi karena diperpanjang (PTKM), ya sudah kami mematuhi," ujar dia.
Ia menjelaskan, perpanjangan PTKM mikro juga menghentikan dua inovasi terobosan Disdikpora, yakni Guru Kunjung Siswa (GKS) dan Layanan Konsultasi Pelajaran (LKP).
"Dua inovasi milik kami terpaksa ditiadakan dulu. Apalagi PTKM ini dilakukan hingga tingkat RT," jelas dia.
Baca Juga: Aktifkan Jaga Warga, DIY Memperpanjang PTKM Mikro
Padahal, dua inovasi itu, lanjut Isdarmoko telah berjalan cukup baik. Dengan demikian, ditiadakannya GKS dan LKP bisa menyulitkan murid belajar.
"Jadi dalam tanda kutip, terobosan ini jadinya berhenti. Pastinya ada pengaruh kepada murid yang biasa menjalani GKS atau LKP," ujar dia.
Pemberlakuan PTKM di Bantul, kata Isdarmoko mengembalikan KBM sepenuhnya menjadi pembelajaran online. Dengan begitu, guru-guru di masing-masing sekolah harus memaksimalkan pelajaran secara daring.
"Bisa berkomunikasi lewat WhatsApp ataupun email. Kami berharap layanan konsultasinya nanti bisa dilakukan secara daring dan murid bisa menangkap pelajaran yang diberikan," jelas dia.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah SMP 3 Jetis, Kabupaten Bantul, Budiono mengaku adanya perpanjangan PTKM telah membuat pihaknya menghentikan LKP dan GKS.
“Kemarin sudah sempat jalan, ditambah banyak siswa yang memanfaatkan layanan ini. Karena ada aturan baru, maka kegiatan ini kami hentikan dan diganti seluruhnya secara daring,” kata Budiono melalui sambungan telepon.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
Terkini
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya
-
Hujan Angin Kencang Guyur 3 Daerah di DIY, BPBD Laporkan Pohon Tumbang hingg Baliho Roboh
-
Klaim Gizi Siswa Sekolah Rakyat Sleman Terjamin, Guru juga Jaga Ketat Pergaulan Remaja di Asrama