SuaraJogja.id - Sukardiyono, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Bantul dari fraksi Gerindra harus melawan partainya sendiri berlambang kepala Garuda tersebut. Pasalnya, Sukardiyono dianggap melawan dan tak tunduk terhadap AD/ART Partai.
Perkara itu bermula saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 dimana Sukardiyono sebagai calon legislatif (caleg), bertarung memperebutkan kursi DPRD Bantul dengan Sefty Indradewi.
Dalam pileg tersebut, Sukardiyono yang diusung oleh Gerindra mendapatkan suara terbanyak di Dapilnya. Namun sebelum penetapan, pihak Sefti Indradewi membuat laporan ke Bawaslu Bantul atas tuduhan penggelembungan suara yang dilakukan oleh tim Sukardiyono.
Seiring berjalannya waktu, Sukardiyono berhasil menjadi calon terpilih anggota DPRD. Adanya laporan tersebut, ditegaskan Bawaslu bahwa tidak ada bukti pelanggaran yang dilakukan tim Sukardiyono dalam Pileg 2019.
Baca Juga: CEK FAKTA: Fadli Zon Keluar dari Indonesia jika Tersingkir dari Gerindra
Kendati telah dinyatakan tidak bersalah oleh Bawaslu, Sukardiyono tetap diproses dengan dilaporkannya ke Dewan Kehormatan DPP Partai Gerindra.
"Dalam hal itu DPP memanggil yang bersangkutan (Sukardiyono) dan menunjukkan AD/ART yang intinya terkait masa jabatan dibagi masing-masing 2,5 tahun dengan tergugat (Sefti Indradewi). Namun klien kami jelas menolak karena tidak pernah dibahas soal hal tersebut sebelumnya," ujar Kuasa hukum Sukardiyono, Agus Prastowo Wiyono saat jumpa pers di Rumah Makam Mbok Jinah, Bantul, Rabu (10/2/2021).
Sukardiyono yang menolak AD/ART Partai dianggap tak patuh hingga Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra turun tangan membuat surat pencopotan dan Pergantian Antar Waktu (PAW) atas Sukardiyono lantaran melanggar aturan tersebut.
"Klien kami jelas sudah dilantik sebagai anggota dewan. Namun dari DPP partai malah menuduhnya membangkang. Jelas kami melakukan gugatan tersebut ke pengadilan Negeri Bantul karena tidak ada yang beres di sini, seakan-akan ini dipaksakan agar beliau (Sukardiyono) dipecat dan diganti," terang dia.
Selain Agus, Kuasa Hukum lainnya Hermawan Sulistyanta melanjutkan, jika gugatan sendiri telah dilakukan dua kali. Pertama pada kisaran Mei 2020 dan Agustus 2020. Pihak tergugat antara lain, tergugat I Sefty Indradewi, tergugat II yakni DPP Partai Gerindra, tergugat III DPD Partai Gerindra DIY serta tergugat IV DPC Partai Gerindra.
Baca Juga: Mengapa Gerindra Fasilitasi Pertemuan Natalius dan Abu Janda?
"Gugatan yang kami ajukan Agustus tahun lalu sudah dilakukan sidang pada Rabu [9/2/2021] di PN Bantul. Hasilnya majelis hakim menolak dengan pertimbangannya, bertumpu pada AD/ART partai bukan fakta persidangan," ujar dia.
Berita Terkait
-
Paula Verhoeven Murka! Dinyatakan Selingkuh Padahal Berani Sumpah Tak Mengkhianati Baim Wong
-
Geger! Paula Verhoeven Adukan Hakim Cerai ke Komisi Yudisial, Baim Wong Ikut Terseret?
-
Agama Asli Putri Anne, Diduga Pindah Agama Lagi Usai Cerai dari Arya Saloka
-
Sempat Akui Belum Move On, Putri Anne Tetap Tegaskan Tak Bakal Rujuk dengan Arya Saloka Demi Anak
-
Gugat Cerai Putri Anne ke Pengadilan Agama, Arya Saloka Hempas Isu Nikah Siri
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin