SuaraJogja.id - Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta-Solo memiliki potensi memberi manfaat ekonomi warga Yogyakarta, Klaten, dan Solo. Penilaian tersebut diungkapkan pakar transportasi Djoko Setijowarno.
Djoko, yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia), mengungkapkan, selain meningkatkan aksestabilitas, KRL Jogja-Solo juga memudahkan integrasi transportasi.
"Pemda [pemerintah daerah] yang dilewati mestinya betul-betul dapat memanfaatkan keberadaan moda transportasi ini sebagai peluang meningkatkan perekonomian di daerahnya," kata Djoko, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/2/2021).
Di hari pertama operasional KRL Jogja-Solo, KRL Solo-Jogja mulai beroperasi penuh melayani pengguna pada 10 Februari 2021. Setiap hari ada layanan operasi 20 perjalanan.
Baca Juga: Prameks Solo-Jogja Stop Operasi Setelah 27 Tahun, Perpisahan Bikin Haru
Djoko mengatakan, dilansir ANTARA, harapan akan pengoperasian KRL tersebut antara lain meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang KA, meningkatkan keselamatan lalu lintas perjalanan KA, meningkatkan pelayanan aksebilitas dan mobilitas antarmoda serta keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa, kinerja pengoperasian yang lebih baik, bebas polusi udara dan suara, dan kapasitas penumpang dapat lebih banyak.
Tak hanya itu, menurut Djoko, KRL Jogja-Solo juga dapat meningkatkan jumlah pelancong domestik dan mancanegara untuk menikmati potensi wisata di sekitar Yogyakarta, Klaten, dan Solo.
"Surakarta-Yogyakarta, yang dapat ditempuh dalam waktu satu jam 50 menit dengan jalur darat, dengan KRL, Yogya-Solo [60 kilometer], akan ditempuh dalam satu jam 8 menit [68 menit]. Berarti, perjalanan dengan KRL Yogya Solo akan menghemat waktu sekitar 34 menit," jelas Djoko.
KRL Jogja-Solo, kata Djoko, menjadi inspirasi pula untuk membangun hal serupa kereta perkotaan di wilayah perkotaan lainnya, seperti Surabaya Perkotaan (Surabaya-Lamongan, Surabaya-Sidoarjo, dan Surabaya-Mojokerto), Bandung Perkotaan (Padalarang-Bandung-Rancaekek), Semarang Perkotaan (Gubug-Semarang-Weleri).
Ia menambahkan, layanan KRL Jogja-Solo hendaknya dapat diperpanjang hingga Kutoarjo, Bandara Internasional Yogyakarta (YIA), Bandara Internasional Adi Soemarmo dan Sragen, juga dapat terintegrasi dengan Bus Trans Yogya dan Bus Batik Solo Trans (BST).
Baca Juga: 7.336 Orang Jajal KRL Jogja-Solo, Jadwal Prameks Berubah
"Selanjutnya, perlu dipikirkan bagi warga sejak dari asal keberangkatan hingga tujuan menggunakan transportasi umum. Boleh berganti moda transportasi umum dan dapat berlangganan akan mendapatkan tarif yang lebih murah dari biasanya. Tarif langganan per minggu atau per bulan," terang Djoko.
Berita Terkait
-
Prameks Solo-Jogja Stop Operasi Setelah 27 Tahun, Perpisahan Bikin Haru
-
7.336 Orang Jajal KRL Jogja-Solo, Jadwal Prameks Berubah
-
Ini Jadwal KRL Solo-Jogja PP Lengkap dengan Harga dan Cara Beli Tiket
-
Layani Penumpang di 11 Stasiun, KRL Jogja-Solo Operasi Penuh 10 Februari
-
Viral Tukang Rosok Tertabrak KRL Solo-Jogja, Tak Ditemukan di Bawah Kereta
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Timnas Indonesia Dilumat Jepang, Media Korsel: Penak Jaman STY Toh?
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia, Turun Usai Dibantai Jepang!
-
4 Motor Baru QJMotor Meluncur Sekaligus Minggu Ini di Indonesia, Ada Pesaing Yamaha Aerox?
-
Eksklusif dari Jepang: Tifo Suporter Timnas Indonesia Banjir Tepuk Tangan
-
Perang Harga Mobil di China, Geely Ungkit Kasus Tangki Bensin Bermasalah BYD
Terkini
-
Dikritik Seknas Fitra, Jogja Usulkan Pengembangan Empat Kampung Nelayan Merah Putih
-
Helm Jatuh Picu Tabrakan di Sleman, Ini Tips Aman Berkendara di Situasi Ramai
-
BSU Efektif Dongkrak Ekonomi? Ekonom UGM Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Dampak Jangka Panjang
-
PSIM Liga 1, Sultan Izinkan Stadion Maguwoharjo jadi Homebase
-
Sidang Ijazah Palsu Jokowi: Mediasi Berjalan, UGM Tolak Mentah-Mentah Serahkan Ijazah?