SuaraJogja.id - Tak lagi asing bagi warga setempat, Malioboro menjadi ikon wisata Kota Yogyakarta. Namun bukan itu saja, di era digital saat ini, ketika foto-foto "instagramable" menjadi bentuk kenangan yang paling layak dipamerkan kala berwisata, Taman Sari Jogja merupakan destinasi idaman wisatawan.
Kendati begitu, bukan saja lokasinya yang begitu "nyeni" dan memanjakan mata, objek wisata Taman Sari Jogja juga menyimpan sejarah yang memikat untuk digali.
Seperti penampakannya, Taman Sari, yang masih menjadi bagian dari Keraton Yogyakarta, memiliki arti "taman yang indah".
Lambang kejayaan Raja Mataram yang juga kerap disebut sebagai "istana air" ini dibangun pada 1758 Masehi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Yang paling populer diketahui masyarakat umum, Taman Sari Jogja memiliki Umbul Pasiraman atau Umbul Binangun, yang dulunya dijadikan kolam pemandian untuk Sultan, permaisuri, selir, dan putri raja.
Dulunya, Taman Sari Jogja dikelilingi danau buatan dan dilengkapi bunga-bunga sebagai wewangian yang ditanam di sekitar area pemandian kerajaan ini.
Bukan itu saja, menariknya, dahulu kala, Taman Sari Jogja juga memiliki fungsi sebagai tempat perlindungan untuk persenjataan.
Selain itu, salah satu bagian yang paling diminati wisatawan dari Taman Sari Jogja adalah Pulo Kenanga atau Pulo Cemeti karena dari situ, pengunjung bisa menyaksikan Kota Yogyakarta. Dulunya, untuk menuju Pulo Cemeti, keluarga kerajaan perlu menaiki perahu terlebih dahulu.
Namun, dilansir Guideku.com -- jaringan SuaraJogja.id, sejak 2009, dengan alasan keselamatan pengunjung, akses menuju bagian atas Pulo Cemeti ditutup.
Baca Juga: Pendaftaran Abdi Dalem Keraton Jogja Dibuka, Berikut Ini Persyaratannya
Di bagian barat Pulo Cemeti, ada Pulo Panembung dan Sumur Gemuling, yang dulunya digunakan sebagai tempat meditasi Sultan.
Sumur Gemuling dahulu berfungsi sebagai masjid, dan jalan menuju ke sana berupa terowongan bawah air, alias urung-urung.
Mitos pun beredar di kalangan warga soal lorong Sumur Gemuling ini. Konon, sebelum dipugar pada 1972, lorong tersebut bisa tembus sampai Pantai Laut Selatan dan menjadi akses pertemuan antara Sultan dengan Ratu Pantai Selatan, Kanjeng Ratu Kidul.
Menurut pengawas Taman Sari Jogja, seperti diberitakan Solopos.com, Sri Sultan HB I sebenarnya sengaja membangun Keraton dengan posisi terhubung dengan Gunung Merapi dan Pantai Prangtritis dalam satu sumbu lurus imajiner. Harapnnya, ketiga titik itu bisa saling bersinergi.
Di dalam Sumur Gemuling sendiri ada dua lantai. Masing-masing punya ceruk sebagai tempat imam memimpin ibadah, atau mihrab.
Terdapat empat tangga undakan di pusat bagunan bekas masjid ini, yang bertemu di bagian tengah dan kini sering bermunculan di media sosial untuk lokasi foto ikonik wisatawan Taman Sari Jogja.
Berita Terkait
-
Pendaftaran Abdi Dalem Keraton Jogja Dibuka, Berikut Ini Persyaratannya
-
Keraton Jogja Buka Lowongan Kerja, Berapa sih Upah Abdi Dalem?
-
Cek Wisatawan, Jogja Tambah Petugas untuk Pemeriksaan Acak Surat Kesehatan
-
Zona Utama Candi Prambanan Dibuka Lagi, Wisatawan Harus Tetap Patuhi Prokes
-
Pelecehan di Malioboro Viral, Wawalkot Jogja Minta Petugas Bersikap Sopan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Konektivitas Aceh Pulih Bertahap, Kementerian PU Janjikan Jembatan Permanen Usai Fase Darurat
-
Jembatan Krueng Tingkeum Dibuka Lagi, Nadi Ekonomi Bireuen Kembali Berdenyut Usai Diterjang Bencana
-
Investor Reksa Dana BRI Tumbuh Pesat, BRImo Hadirkan Fitur Investasi Lengkap
-
Libur Natal 2025: Kunjungan Wisata Bantul Anjlok, Target PAD Meleset Akibat Cuaca Ekstrem?
-
Jelajah Rasa Jogja: 7 Destinasi Kuliner Wajib Coba, Ramah di Kantong hingga Legendaris!