Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Senin, 22 Februari 2021 | 06:51 WIB
Viral video anggota DPRD Bantul menuduh pemakaman Covid-19 cuma proyek - (Twitter/@TRCBPBDDIY)

SuaraJogja.id - Sebuah video yang memperlihatkan seorang anggota DPRD Bantul menuduh bahwa pemakaman Covid-19 hanya proyek menuai amarah sejumlah warganet hingga TRC BPBD DIY.

Dalam cuitannya pada Minggu (21/2/2021), @TRCBPBDDIY membagikan video singkat sang pejabat sedang berbicara di depan mikrofon dalam sebuah acara.

Dengan menggunakan bahasa Jawa, pria berpeci itu mengatakan, "Enggak apa-apa di-covid-kan, apa-apa di-covid-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-covid-kan. Mana kalau mengubur seperti mengubur anak anjing."

Ia mengeluhkan pemakaman jenazah Covid-19, yang dimasukkan ke dalam peti dan dikubur bersamanya. Dia pun menuduh para petugas pemakaman mendapat proyek.

Baca Juga: Penampakan Puluhan Liang Lahat TPU Bambu Apus Tergenang Air Akibat Hujan

"Ini alam apa. Yang pada menguburkan dapat proyek, pada seenaknya sendiri. Iya enggak?" tanyanya, disusul jawaban "Nggih [iya]" dari suara massa di balik kamera.

Tak ayal, tuduhan tanpa bukti itu meluapkan amarah sejumlah warganet, begitu juga TRC BPBD DIY, yang selama ini terlibat dalam pemakaman Covid-19 hingga tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat soal pentingnya menaati protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19.

"Menjelang tengah malam terusik oleh video yang beredar info sementara adalah seorang anggota DPRD Kabupaten Bantul menuduh pemakaman #COVID19 adalah proyek semata. Perkataan biadab dari seorang pejabat yang membahayakan keselamatan rakyat !!!" kicau @TRCBPBDDIY.

Viral video anggota DPRD Bantul menuduh pemakaman Covid-19 cuma proyek - (Twitter/@TRCBPBDDIY)

TONTON VIDEONYA DI SINI.

Pada utas singkat itu, disertakan juga tangkapan layar pesan WhatsApp yang diteruskan untuk sang pejabat, atas nama Supriyono.

Baca Juga: Pelantikan Bupati dan Wakil Terpilih Belum Jelas, Begini Respon DPRD Bantul

Dalam pesan itu disampaikan, Zainul Baik, atas nama pribadi maupun FPRB Kalurahan Gilangharjo dan kalurahan se-Kabupaten Bantul, meminta klarifikasi anggota DPRD Bantul, Supriyono, atas tuduhannya.

Pernyataannya itu dinilai berpotensi menimbulkan adu domba antara relawan FPRB, sebagai petugas pemakaman Covid-19, dengan masyarakat.

Apalagi, menurut keterangan dalam pesan WhatsApp itu, relawan pemakaman Covid-19 tidak pernah mendapatkan upah dari kegiatan tersebut.

"Kami sama sekali tidak mendapatkan bayaran atau menerima "PROYEK" pada setiap giat pemakaman standar Covid-19. Kami merasa sakit hati atas pengandikan Bapak dalam video di atas," terang penulis pesan.

"Mohon izin kami bisa menemui Bapak di mana dan kapan agar situasi tidak menjadi gaduh dan tidak terkontrol. Matur nuwun," bunyi penutup pesan itu.

Pada tangkapan layar lainnya, relawan Covid-19 di Bantul diinstruksikan untuk berpartisipasi menyatukan sikap atas tudingan tersebut dan menyatakannya ke Gedung DPRD Bantul pada Senin (22/2/2021) pukul 10.00 WIB.

Load More