SuaraJogja.id - Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat untuk menebar kebaikan di masa-masa sulit pandemi Covid-19. Tenaga kesehatan, sebagai garda terdepan dalam penanganan Covid-19, tidak jarang mendapatkan apresiasi lebih untuk lebih menambah semangat dalam melaksanakan tugasnya.
Itu yang dilakukan oleh pasangan suami istri, Budi Prihatini (56) dan Yuda Asta Birawa (57) yang berada di Jalan Kadirejo, Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman. Bukan dengan uang atau karangan bunga besar yang menghiasi pelataran rumah sakit mereka memberikan apresiasi kepada nakes, mereka mengapresiasi nakes dengan makanan khas Palembang, yakni pempek.
Makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut dan dicampur tepung kanji atau tepung sagu serta bahan lain itu menjadi cara pasutri tersebut menunjukkan apresiasi lebih kepada kinerja para nakes.
"Jujur awalnya, justru ide ini dari seorang ibu-ibu yang baik saat pesen pempek ke kami. Saat sudah waktunya untuk diambil tapi malah minta untuk dikirimkan saja ke salah satu rumah sakit yang ada di Jogja san minta tolong untuk diberi tulisan yang intinya untuk nakes," kata Prihatini saat ditemui di rumahnya, Senin (22/2/2021).
Setelah itu, Prihatini dibantu dengan anaknya mengunggah hubungan foto penerimaan pempek kiriman dari sang ibu tadi kepada nakes. Postingan atau unggahan foto itu seolah merupakan pertanggungjawaban pihaknya ke dermawan yang sudah berinisiatif memberikan pempek tadi.
Berawal dari postingan itu ternyata dilihat oleh beberapa orang dan direspons positif. Artinya mulai banyak orang yang justru melakukan hal serupa sebagai bentuk apresiasi kepada nakes.
"Namun di sisi lain pun, kami merasa bahwa mengirim makanan ke rumah sakit itu adalah ide yang bagus. Jadi kami pun juga teruskan," ucapnya.
Prihatini menjelaskan bahwa langkah baik itu diteruskan dengan menambah jumlah pempek yang dipesan atau yang ditujukan kepada nakes. Semisal ada dermawan yang ingin memberikan pempek ke nakes tapi dirasa jumlah yang diberikan masih terlalu kecil maka pihaknya akan menambah jumlahnya.
Jika dulu diawali dengan pesanan dari pembeli yang berbaik hati, kini Prihatini dan sang suami mulai melakukan itu dengan kesadaran dan keinginan diri sendiri. Meskipun hingga kini pemesanan itu tetap berasal dari masyarakat yang memang sengaja ingin berbagi dengan sesama.
Baca Juga: Berikut Tautan Daftar Vaksin Covid-19 bagi Petugas Layanan Publik di Sleman
"Waktu kita ngasih pun juga tidak kita bilang ini dari pempek samsar, tapi ditulisi dari orang baik. Tidak pernah sebut siapa yang mengirimkan. Itu berkelanjutan sampai sekarang, justru semakin banyak. Sampai hari ini pun masih ada daftar tunggu rumah sakit yang kami akan kirim pempek," terangnya.
Kegiatan baik yang sudah berlangsung sejak awal pandemi Covid-19 atau tepatnya April 2020 silam, mulai terasa ramai ketika memasuki bulan puasa tahun lalu. Pihaknya sendiri tidak menentukan jumlah pempek yang akan dikirim secara pasti kepada nakes di rumah sakit.
"Menyesuaikan jumlah nakes saja misal di puskesmas yang nakes tidak terlalu banyak ya sekitar 15-20 paket saja. Nanti kalau di rumah sakit besar bisa mencapai 30 paket," imbuhnya.
Menurutnya, nakes yang masih bertugas di masa-masa pandemi Covid-19 ini adalah garda terdepan dalam menyehatkan masyarakat Indonesia. Nakes merupakan pekerjaan yang berjasa di masa sulit sekarang ini.
"Beliau-beliau [nakes] yang berjuang untuk Indonesia sehat. Demi untuk memerangai pandemi, mereka yang berada paling depan dan paling berjasa. Jadi ya langkah baik ini akan terus kami lakukan," tegasnya.
Sang suami, Yuda Asta Birawa (57), menyampaikan bahwa mereka berdua bisa menghabiskan rata-rata 50 kilogram ikan perhari untuk membuat pempek. Namun hal itu tergantung dengan ketersediaan ikan yang ada.
Berita Terkait
-
Berikut Tautan Daftar Vaksin Covid-19 bagi Petugas Layanan Publik di Sleman
-
Videografis: Pikir Kembali Jika Ingin Berkunjung ke Tempat Ini saat Pandemi
-
43 Nakes di Bantul Terpaksa Tunda Ikut Vaksinasi Tahap Kedua, Ini Alasannya
-
Setelah Vaksinasi Covid-19, Bisnis Perhotelan di Sumsel Diharapkan Membaik
-
Duh! Insentif Nakes Kota Malang Belum Dibayar 6 Bulan Ini, Total Rp 5 M
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Ingin Pergi ke Banjarmasin? Ini Tempat Wisata Terbaik untuk Itinerary Weekend
-
Jogja Darurat Sampah Jelang Nataru, Timbangan Digital Jadi Senjata Kontrol
-
7 Saksi Diperiksa, Palang Pintu Tertahan Truk, Polisi Dalami Kelalaian Kecelakaan Maut Prambanan
-
Korban Jiwa Kecelakaan Kereta di Prambanan Bertambah, Bayi Meninggal Setelah Dirawat Intensif
-
Miris! Mahasiswa Asal Papua Tinggalkan Bayi di Teras Rumah Warga Sleman, Ini Alasannya