Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 01 Maret 2021 | 10:54 WIB
Anisa (paling kiri) dan Sumiyati (paling kanan) menunjukkan tatonya setelah menjalani proses penghapusan tato di Cafe Kongsuu, Kalurahan Widodomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Minggu (28/2/2021). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

Yon juga memberikan Sumiyati dan anak jalanan lain keterampilan membuat es teler. Nantinya diharapkan mereka bisa hidup mandiri dan tidak perlu mengamen lagi.

“Saya pernah belajar membuat es teler. Nah saya ingin ilmu yang saya miliki ini bisa dimanfaatkan orang lain. Harapannya anak jalanan yang saya temui ini bisa berusaha mandiri dengan kepribadian yang memahami agama serta dijauhkan dari lingkungan yang negatif,” kata Yon.

Load More