SuaraJogja.id - Tanggal 2 Maret 2020, kasus pertama virus Covid-19 muncul di Indonesia. Kini tepat setahun kemudian, dr Tirta mendoakan agar penyebab pandemi tersebut tak panjang umur.
Diketahui, setahun silam Presiden Jokowi mengumumkan adanya kasus pertama penularan Covid-19 yang menimpa warga Depok.
Penularan pertama tersebut diketahui menimpa Sita Tyasutami berawal dari pesta dansa di sebuah kafe di kawasan kemang di malam hari Valentine.
Sita yang kemudian positif Covid-19 nyatanya turut menulari ibunya Maria Darmaningsih serta sang kakak Ratri Anindyajati. Kasus itu pun menjadikan klaster keluarga pertama di Indonesia.
Baca Juga: Ribuan Polisi dan TNI di Lebak Suntik Vaksin COVID-19
Semenjak saat itu, kasus-kasus baru positif Covid-19 di Indonesia pun terus bermunculan. Hingga saat ini total ada sebanyak 1.341.314 orang Indonesia yang positif Covid-19.
Menanggapi satu tahun penularan virus Covid-19 di Indonesia, dr Tirta pun ikut angkat bicara. Lewat akun Instagramnya, ia mendoakan agar pandemi Covid-19 ini tak berumur panjang.
"1 tahun covid-19. Semoga tidak panjang umur kau virus laknat," tulisnya, Selasa (2/3/2021).
Tak hanya itu, lebih jauh, ia mengingatkan agar anggaran covid-19 di Indonesia terus dikawal. Termasuk di antaranya dana bansos Covid-19, dana hibah pariwisata serta dana hand sanitizer.
"@official.kpk semoga terus mengawal anggaran covid-19 di Indonesia. Orang yang menyelewengkan dana bantuan covid, selayaknya dihukum seberat-beratnya," tulisnya disertai slide tangkapan layar berita terkait dugaan penyelewengan anggaran bansos covid-19 di sejumlah tempat.
Baca Juga: Lebih dari 87 Ribu Penelitian Covid-19 Diterbitkan Sejak Pandemi Dimulai
Sementara itu, dalam catatan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 selama kurun satu tahun penanganan Covid-19 nyatanya testing di Indonesia masih jauh dari standar.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan standar testing 1:1000 penduduk per pekan, artinya Indonesia harus memeriksa sekitar 270 ribu orang per pekan dari total populasi 270 juta jiwa.
Namun Indonesia baru memeriksa 7.213.192 orang, artinya testing yang dilakukan baru 2,67 persen dari total warga Indonesia.
Menurut batas minimal standar WHO, Indonesia harusnya memeriksa 12.960.000 orang atau 4,8 persen penduduk.
Dari pemeriksaan itu, terdeteksi 1.341.314 orang Indonesia positif Covid-19, atau 0,49 persen dari total populasi.
Angka positivity rate Indonesia juga masih jauh di atas standar yakni 14,9 persen, WHO menetapkan standar di bawah 5 persen.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tahanan Koruptor Dapat Vaksin Terlebih Dahulu, dr Tirta: Jujur Saya Kecewa
-
Ikut Komentari dr Tirta, Rizal Ramli Akui Sempat Kagum
-
Dituduh Bayaran karena Bela Jokowi, dr Tirta: Gak Usah Pakai Celah Protokol
-
Semprot dr Tirta, Tengku Zul: Kerumunan Jokowi itu Jin Bukan Orang?
-
Best 5 Oto: SUV Tiger Woods, dr Tirta Tampil Bareng MINI Cooper
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK