Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 04 Maret 2021 | 09:23 WIB
Rumah Tukidi yang berada di Jalan Palagan, Kalurahan Sariharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Rabu (3/3/2021). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Kendati begitu, Tukidi menyebut masih ada beberapa orang yang tetap melakukan pendekatan terkait jika sewaktu-waktu ia berubah pikiran. Namun hingga saat ini Tukidi masih teguh dengan pendiriannya tidak akan menjual rumah itu.

"Ya ada banyak yang tanya. Ada juga yang sudah pesan kalau mau dijual suruh menghubungi, tapi tidak [saya jual untuk saat ini]," tegasnya.

Bahkan Tukidi pun sudah memiliki rencana jangka panjang untuk rumah beserta lahannya itu. Bukan untuk dijual untuk kekayaannya semata, tapi untuk ditinggalkan atau diwariskan untuk kedua anaknya.

Ia memang belum akan menyerahkan bangunan itu kepada anaknya saat ini. Namun jika saat telah tiada kelak dan rumah itu sudah sepenuhnya milik anaknya, ia pasrah akan diapakah tanah beserta rumahnya itu.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Sleman Alami Hujan Es hingga Talut Jebol

"Kalau saya ya warisan saja, kalau sudah meninggal untuk anak-anak. Tapi tidak diberikan sekarang, kalau dibagi sekarang malah dijual terus wong tuwa arep melu sapa [lalu orang tua mau tinggal di mana]," ungkapnya.

Kakek yang sudah memiliki 4 cucu itu menjadi saksi sejarah perkembangan di wilayahnya khususnya terkait dengan pembangunan. Dari dulu yang jalan masih kecil dan rusak, belum ada jaringan listrik hingga sekarang sudah ada bangunan besar kampus, hotel dan apartemen yang terus bertambah tiap tahun.

"Dulu di sini ya cuma bulak [lahan kosong]. Sekarang sudah berkembang pesat," pungkasnya.

Load More