SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman sudah bersiap untuk melakukan mitigasi bencana kepada warga lereng Gunung Merapi. Hal ini seiring dengan terus bertumbuhnya kubah lava di tengah kawah sehingg mengakibatkan bertambahnya potensi ancaman ke arah Tenggara.
Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman Joko Lelono, mengaku sudah memprediksi pertumbuhan kubah lava di tengah kawah Merapi tersebut. Menurutnya pertumbuhan kubah lava di tengah itu lebih cepat dibandingkan dengan kubah lava yang berada di sebelah barat.
"Selama ini untuk [potensi] yang di Kali Gendol memang kita tunggu kemunculan. Soalnya rilis dari BPPTKG itu kemunculan yang di tengah itu lebih cepat dibanding di sebelah barat. Itu berarti dia akan melalui jalur yang sudah diprediksi sebelumnya," kata Joko, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (6/3/2021).
Untuk itu hingga saat ini, pihaknya terus memantau kemunculan potensi munculnya muntahan lava dan awan panas ke jalur Kali Gendol. Pihaknya pun sudah bersiap untuk kembali mengungsikan warga jika kondisi mulai berbahaya.
Baca Juga: Ancaman Masih ke Barat, Sehari Merapi Luncurkan Lava 39 Kali
"Kalau sudah ada kemunculan guguran atau leleran lava pijar ke arah Kali Gendol itu, kemungkinan besar [warga] yang di Kalitengah Lor akan diungsikan kembali," ujarnya.
Pasalnya, kata Joko, jika potensi guguran lava pijar dan awan panas dari puncak sudah mengarah ke Kali Gendol kemungkinan angin juga akan mengarah ke timur. Sehingga dikhawatirkan dampaknya akan menunju ke wilayah Kalitengah Lor.
Joko menyebut kemungkinan jika memang kondisi itu terjadi maka walaupun leleran hanya berjarak 3 kilometer saja tetap akan berdampak. Sebab paling tidak sudah jalur sebelumnya yang ada di situ.
"Kemungkinan kalau itu sampai terjadi walaupun tidak ada penetapan darurat lagi tetap akan diungsikan. Temen-temen Komunitas Siaga Merapi (KSM) akan sepakat seperti itu kemarin.Nanti kelanjutan mungkin akan ditetapkan darurat lagi," ungkapnya.
Menurut Joko, rencana untuk mengungsikan kembali warga lereng Merapi khususnya yang berada di Kalitengah Lor ini bukan tanpa alasan. Sebabnya kondisi tersebut juga dimungkinkan mempengaruhi tingkat kekhawatiran warga yang ada.
Baca Juga: Pagi Ini Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran Jarak Maksimum 1,9 Km
"Maka, akan mulai diungsikan lagi jika sudah ada aliran lava pijar ke arah Kali Gendol berapapun panjangnya. Kemarin belum ada tanda-tanda kemunculan lava ke arah Kali Gendol saja sudah diungsikan. Makanya masyarakat di Kalitengah Lor dimungkinkan akan lebih khawatir, tingkat kekhawatiran itu akan kita fasilitasi dengan pengungsian," paparnya.
Ditanya lebih lanjut mengenai CCTV yang berada di Kali Gendol, Joko menjelaskan semua masih dalan kondisi yang baik. Artinya semua dapat digunakan untuk memantau setiap pergerakan dan aktivitas yang terjadi di hulu sungai Gunung Merapi tersebut.
"CCTV yang ke arah Kali Gendol, selama ini yang kita miliki kebetulan dalam kondisi baik semua. Di Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul dan Srunen hidup dan kondisi baik. Dipastikan terpantau terus di Kali Gendol," tegasnya.
Tidak hanya mengandalkan CCTV sebagai pemantauan, disampaikan Joko, ronda malam dari KSM pun terus dilakukan. Warga baik dari Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul hingga Srunen juga selalu ikut berpartisipasi dalam ronda malam itu.
Joko menambahkan mekanisme evakuasi bagi warga sendiri juga terbilang sudah terbantuk dengan baik. Artinya mitigasi bencana jika sewaktu-waktu Merapi kembali meningkatkan aktivitas sudah siap untuk dilakukan.
"Evakuasi sudah terbentuk di sana hampir semuanya sudah mandiri. Jadi temen-temen KSM dan perangkat desa hanya mengkoordinasikan dan memfasilitasi untuk penampungan," pungkasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gunung Merapi Luncurkan 13 Kali Lava Pijar Sejauh 1 Kilometer
-
Potensi Bahaya Bertambah, Merapi Luncurkan 73 Kali Guguran Lava Pijar
-
Kubah Lava di Tengah Kawah Tumbuh, Potensi Bahaya Merapi Tambah ke Tenggara
-
Update Merapi, 4 Kali Muntahkan Awan Panas Guguran dan 56 kali Lava Pijar
-
Jelang Subuh, Merapi Muntahkan Awan Panas Guguran Jarak Luncur 1,2 Km
Terpopuler
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- 6 Mobil Bekas Sedan di Bawah Rp30 Jutaan: Perawatan Mudah, Lunas Tanpa Cicilan
- 3 Negara yang Sebaiknya Tidak Jadi Lawan Timnas Indonesia di Round 4, Potensi Gangguan Non Teknis
- 8 Pilihan Bedak yang Semakin Berkeringat Semakin Bagus, Harga Mulai Rp32 Ribuan!
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Murah untuk Keluarga Muda Harga 70 Jutaan: Tangguh, Irit dan Bertenaga
-
Aib Timnas Indonesia di Osaka, Titah Erick Thohir: Evaluasi Patrick Kluivert!
-
Daftar 13 Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2026: Masih Ada Tempat Buat Timnas Indonesia
-
Shin Tae-yong Masuk Rumah Sakit, Sempat Komentari Timnas Indonesia vs Jepang
-
7 HP di Bawah Rp2 Juta Memori 128 GB: Kamera Resolusi Tinggi, Aman Simpan Dokumen
Terkini
-
September Selesai, Jembatan Rp3 Miliar Hubungkan Parkir dan Pasar Godean
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Bancakan? ICW Bongkar Celah Korupsi di Perpres Baru Pengadaan
-
PSIM Yogyakarta Geber Persiapan Liga 1: Pemain Asing Baru Siap Unjuk Gigi?
-
Nikel Raja Ampat, Pengamat UGM Sebut Kerugian Lebih Besar dari Keuntungan
-
COVID-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Peringatkan Warga Tingkatkan Kewaspadaan