Ditanya lebih lanjut mengenai CCTV yang berada di Kali Gendol, Joko menjelaskan semua masih dalan kondisi yang baik. Artinya semua dapat digunakan untuk memantau setiap pergerakan dan aktivitas yang terjadi di hulu sungai Gunung Merapi tersebut.
"CCTV yang ke arah Kali Gendol, selama ini yang kita miliki kebetulan dalam kondisi baik semua. Di Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul dan Srunen hidup dan kondisi baik. Dipastikan terpantau terus di Kali Gendol," tegasnya.
Tidak hanya mengandalkan CCTV sebagai pemantauan, disampaikan Joko, ronda malam dari KSM pun terus dilakukan. Warga baik dari Kalitengah Lor dan Kalitengah Kidul hingga Srunen juga selalu ikut berpartisipasi dalam ronda malam itu.
Joko menambahkan mekanisme evakuasi bagi warga sendiri juga terbilang sudah terbantuk dengan baik. Artinya mitigasi bencana jika sewaktu-waktu Merapi kembali meningkatkan aktivitas sudah siap untuk dilakukan.
Baca Juga: Ancaman Masih ke Barat, Sehari Merapi Luncurkan Lava 39 Kali
"Evakuasi sudah terbentuk di sana hampir semuanya sudah mandiri. Jadi temen-temen KSM dan perangkat desa hanya mengkoordinasikan dan memfasilitasi untuk penampungan," pungkasnya.
Sebelumnya Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan bahwa dua kubah lava di Gunung Merapi masih terus bertumbuh. Kondisi tersebut membuat potensi bahaya di area sekitar Gunung Merapi kembali bertambah.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam siaran pers melalui daring, mengatakan bahwa potensi bahaya erupsi Gunung Merapi kali ini tidak hanya ke sektor Selatan dan Barat Daya saja. Namun bertambah juga ke arah Tenggara tepatnya menuju alur Sungai Gendol.
“Potensi bahaya saat ini di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Krasak, Bedog, Bebeng dan Putih sejauh 5 kilometer. Lalu ditambah untuk sektor tenggara yang masuk ke alur Sungai Gendol dengan jarak 3 kilometer dari puncak,” kata Hanik.
Hanik menyebut pertambahan potensi bahaya ini merupakan andil dari tumbuhnya kubah lava yang berada di tengah kawah. Menurutnya potensi bahaya mulai dari lava hingga awan panas bisa terjadi ke sektor tenggara.
Baca Juga: Pagi Ini Merapi Keluarkan 2 Kali Awan Panas Guguran Jarak Maksimum 1,9 Km
Berita Terkait
-
Oli Mesin Tercampur Air, Musuh Tersembunyi di Balik Banjir
-
Jangan Main-Main dengan Gigi Netral di Turunan: Ini Bahayanya!
-
Kerikil Kecil, Dampak Besar: Waspadai Ban Mobil Anda Agar Tak Celaka
-
Bikin Geger usai Ditemukan di Teh Celup, Ini Segudang Bahaya Mikroplastik bagi Tubuh
-
Benarkah Merokok Berlebihan Bisa Rusak Kesehatan Mental? Ini Faktanya
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa