Abdi dalem dan para pendamping terus melangkah menapaki jalan menanjak menuju ke Bangsal Sri Manganti. Memerlukan waktu yang tidak sebentar dalam melakukan perjalanan itu.
Tentunya perjalanan menuju tradisi itu tidak hanya memerlukan waktu, tapi juga tenaga yang kuat. Baik kuat secara fisik maupun mental.
Mas Asih, memastikan bahwa 30 orang abdi dalem dan para pendamping tersebut sehat baik jasmani maupun rohani. Pasalnya hal itu penting untuk tetap menjaga prosesi labuhan berjalan dengan lancar dengan segala kondisi yang ada.
"Mental juga harus kuat. Mungkin nanti di atas ada suara guguran lava dan lain sebagainya. Jadi jangan nanti sudah sampai sana malah bingung, takut dan lain sebagainya. Itu nanti takutnya malah nanti mengganggu labuhan," terangnya.
Baca Juga: Sepekan Ini Merapi Muntahkan 12 Kali Awan Panas dan 226 Kali Lava Pijar
Mas Asih berharap semua orang yang terlibat dalam labuhan ini selalu diberikan keselamatan. Terlebih dengan kondisi yang masih dilanda pandemi Covid-19 dan status Gunung Merapi yang Siaga (Level III).
"Saya berharap dalam labuhan kali ini semua masyarakat sadar kondisinya masih pandemi. Saat ini status Merapi juga masih Siaga. Mudah-mudahan labuhan kali ini lancar," harapnya.
Jika di dalam sejarahnya, labuhan Merapi diselenggarakan untuk memenuhi syarat penepatan janji antara Sultan HB I (Panembahan Senapati) kepada Eyang Sapu Jagad. Menurut informasi yang ada di masyarakat, pada dahulu kala terdapat sebuah perjanjian antara keduanya.
Bahwa nantinya setiap tahun akan digelar labuhan Merapi secara turun-temurun. Dari perjanian itulah yang hingga kini masih berjalan atau dilakukan hingga saat ini.
Diketahui juga bahwa prosesi labuhan tahun ini termasuk ke dalam labuhan alit. Pasalnya labuhan kali ini tidak bertepatan dengan tahun Dal.
Baca Juga: Update Merapi, Luncurkan 2 Kali Awan Panas dan 19 Kali Lava Pijar
Hal itu juga yang membedakan, ada beberapa ubarampe yabg tidak disertakan dalam labuhan kali ini. Dari sekian banyak ubarampe, hanya kambil wacangan, ubarampe berupa pelana kuda yang tidak disertakan kali ini.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Hadiri Jumenengan di Keraton Surakarta, Kebaya Mulan Jameela Jadi Omongan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja