"Saya berharap dalam labuhan kali ini semua masyarakat sadar kondisinya masih pandemi. Saat ini status Merapi juga masih Siaga. Mudah-mudahan labuhan kali ini lancar," harapnya.
Jika di dalam sejarahnya, labuhan Merapi diselenggarakan untuk memenuhi syarat penepatan janji antara Sultan HB I (Panembahan Senapati) kepada Eyang Sapu Jagad. Menurut informasi yang ada di masyarakat, pada dahulu kala terdapat sebuah perjanjian antara keduanya.
Bahwa nantinya setiap tahun akan digelar labuhan Merapi secara turun-temurun. Dari perjanian itulah yang hingga kini masih berjalan atau dilakukan hingga saat ini.
Diketahui juga bahwa prosesi labuhan tahun ini termasuk ke dalam labuhan alit. Pasalnya labuhan kali ini tidak bertepatan dengan tahun Dal.
Hal itu juga yang membedakan, ada beberapa ubarampe yabg tidak disertakan dalam labuhan kali ini. Dari sekian banyak ubarampe, hanya kambil wacangan, ubarampe berupa pelana kuda yang tidak disertakan kali ini.
Jenis-jenis ubarampe tersebut hanya akan disertakan saat labuhan ageng atau tepatnya setiap delapan tahun sekali.
Sebelum erupsi gunung Merapi tahun 2010 silam, labuhan digelar di Pos II atau yang dikenal dengan sebutan pos rudal. Namun rusaknya jalur pendakian menuju pos tersebut akibat erupsi membuatnya sulit untuk dilalui. Sejak saat itu pula, lokasi labuhan berpindah ke Bangsal Sri Manganti.
Mungkin selama ini masyarakat mengita bahwa ubarampe yang dibawa para abdi dalem dalam tradisi labuhan Merapi ini akan dilabuh atau dibuang langsung ke kawah Gunung Merapi. Namun nyatanya, ubarampe itu akan dibawa turun krmbali dan diberikan kepada siapapun yang membutuhkannya.
Mas Asih sebagai Juru Kunci Merapi memiliki kewenangan sepenuhnya untuk membagikan ubarampe tersebut kepada orang yang membutuhkan. Jika sebelumnya memang banyak peminat ubarampe tersebut, pada tahun ini kata Mas Asih belum ada yang melakukan komunkasi lebih lanjut untuk memesan ubarampe tersebut.
Baca Juga: Sepekan Ini Merapi Muntahkan 12 Kali Awan Panas dan 226 Kali Lava Pijar
"Ini kalau sekarang belum ada [yang memesan ubarampe Labuhan Merapi]," imbuhnya.
Sebagai tradisi, Labuhan Merapi kental dengan sejarah yang panjang serta makna yang mendalam. Jarak lokasi labuhan yang saat ini berada di Bangsal Sri Manganti atau kurang lebij sekitar 3 kilometer dari petilasan Mbah Maridjan di Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan memiliki makna tersendiri.
Perjalanan panjang dan melelahkan tersebut, diartikan sebagai sesuatu yang harus dilalaui dalam meraih sebuah kesuksesan.
"Mudah-mudahan dalam perjalanan labuhan kali ini tetap berjalan lancar," tandasnya.
Berita Terkait
-
Disaksikan Wisatawan, Keraton Jogja Gelar Labuhan di Pantai Parangkusumo
-
Prosesi Labuhan di Pantai Parangkusumo
-
Banjir Lahar Hujan Merapi Penuhi BOD VII dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
-
Sempat Masuk ke Kali Boyong, Lahar Hujan Merapi Mulai Penuhi BOD VI
-
Sepekan Ini Merapi Muntahkan 12 Kali Awan Panas dan 226 Kali Lava Pijar
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Harga Emas Antam Mulai Melonjak Lagi Jadi Rp 1.932.000 per Gram
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
Terkini
-
Yogyakarta Siap Jadi Magnet Wisata Dunia: Ini Strategi Jitu Hadapi Tantangan Global
-
Warga Jogja Merapat! Link DANA Kaget Aktif Baru Dibagikan, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Residen RSUP Dr Sardjito Jadi Korban Amukan Keluarga Pasien, Ini Kronologi dan Fakta Sebenarnya
-
Jogja Tak Lagi Kejar Turis Massal: Strategi Baru Pariwisata Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas!
-
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi