Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 16 Maret 2021 | 21:03 WIB
Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) - (SuaraJogja.id/HO-Dokumentasi Puspaga)

Bahkan tidak hanya keluarga saja yang datang untuk mencari sebuah solusi permasalah mereka atau hanya sekadar membutuhkan sosialisasi. Namun akhir-akhir ini malah ada anak-anak remaja atau sekolah yang juga datang.

Kebanyakan, anak-anak itu memang mengalami problem selama pandemi Covid-19 ini. Seperti kurang komunikasi, kurang bergaul lalu muncul ada kebosanan.

Belum lagi tertekan juga karena tuntutan sekolah untuk mengerjakan tugas yang kadang tanpa melihat waktu. Sedangkan pelajaran yang diterima melalui online atau daring masih sulit untuk dipahami online.

Di samping permasalahan yang dirasakan oleh anak-anak, orang tua pun juga memiliki masalahnya sendiri. Perubahan perekonomian, semisal terpaksa harus terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan masa depan yang tak jelas membuat para orang tua juga tertekan.

Baca Juga: Usut Korupsi Pengadaan Barang Covid-19 di KBB, KPK Sambangi Tiga Lokasi

"Kemudian banyak konflik di rumah yang menjadi beban dan larinya juga pada emosi mereka dan itu berdampak pada anak. Si anak kemudian juga merasa makin banyak problem, mulai dari sekolah online, dengan tugas yang banyak lalu semua orang ada di rumah. Ternyata itu juga problem dan orang tua ternyata kadang belum siap juga untuk menemani sang anak," ucapnya.

Meski memang kebanyakan orang tua belum siap, namun tidak dipungkiri beberapa keluarga sudah tidak kaget dengan perubahan kondisi di masa pandemi Covid-19. Golongan orang tua ini adalah yang sudah siap atau terbiasa membangun komunikasi rutin dengan keluarga.

Tidak melulu, harus serius tapi terbiasa rutin membangun komunikasi itu akan menjadi lebih mudah di depan dalam menghadapi kondisi seperti masa pandemi Covid-19 saat ini. Anak-anak nantinya akan terbiasa mengekspresikan perasaan dan orang tua juga biasa mendengarkan.

Namun tidak semua orang tua memiliki pemahaman seperti itu. Berangkat dari situ Puspaga hadir untuk memberikan pemahaman tersebut.

"Jadi kita menerima banyak sekali orang tua yang membawa anaknya. Tapi justru kami lebih akan berfokus kepada pemahaman orang tuanya, atau edukasi. Lalu dari sana membangun kembali kedekatan itu. Setelah itu baru bisa melakukan komunikasi yang baik dengan anak," tuturnya.

Baca Juga: Kena Refocusing Anggaran 2021, Bantuan Graduasi PKH Dinsos Bantul Ditunda

Disampaikan Novita, rata-rata problem orang tua yang diselesaikan saat konseling itu adalah persoalan atau hambatan emosi di dalam dirinya sendiri. Mulai dari masalah kecemasan ketakutan, perekonomian dan lain-lain.

Load More