"Opsi pertama, jalan masuk dari T junction ke timur tidak lewat Mlangi. Namun lewat sebelah utara Mlangi (masih kawasan Mlangi namun sisi utara), kemudian masuk lewat ring road. Opsi kedua, melewati barat sungai Bedog," kata Mustafid, yang merupakan Sekretaris Yayasan Nur Iman Mlangi (Konsorsium Pesantren-pesantren Mlangi, Takmir Masjid Pathok Negoro Mlango, dan Tokoh Masyarakat, serta Pemuda Mlangi) itu.
Mustafid menambahkan penggeseran ke arah timur lagi (masuk ringroad melalui utara atau lewat di tengah gudang Avenue) yang tidak memotong jalur utama, merupakan opsi yang dimungkinkan secara teknis.
Hal itu juga sebagaimana pendapat para ahli transportasi publik, yang sempat diundang dan memberikan opini ilmiah secara independen dari Masyarakat Transportasi Indonesia, peneliti, maupun praktisi transportasi.
Ia menegaskan, pengajuan digesernya trase tol di wilayah Mlangi selain karena Mlangi sebagai salah satu situs penting Kasultanan Ngayogyokarta Hadiningrat juga merujuk pada Perda DIY Nomor 2 Tahun 2017.
Baca Juga: Vaksinasi Lansia di Sleman Dimulai, 26.790 Orang Jadi Sasaran
Dalam perda tersebut Pasal 16 dinyatakan bahwa pemanfaatan ruang yang diperbolehkan pada satuan ruang strategis Masjid Pathok Negoro antara lain adalah kegiatan ekonomi skala masyarakat, wisata budaya dan sejarah, serta pendidikan dan pengembangan budaya. Dilanjutkan pasal 17, bahwa kegiatan membangun bangunan baru dengan arsitektur yang tidak
selaras dengan arsitektur kawasan pada satuan ruang strategis Masjid Pathok Negoro tidak diperbolehkan.
"Kami masih menunggu jawaban terkait opsi yang kami berikan. Karena sampai saat ini belum ada perkembangan," kata dia.
Sebelum ini, sejumlah pihak terkait mulai dari Staff Kepresidenan, perwakilan warga Mlangi, pondok pesantren Mlangi, Satker Tol, Pemkab Sleman dan legislatif bertemu dalam rapat koordinasi di sebuah hotel, wilayah Sleman.
Dalam pertemuan kala itu, Ketua Satker Tol Jogja-Solo Wijayanto mengungkapkan, desain tol yang sebelumnya at grade (menapak) rencana bakal diubah menjadi elevated (melayang) di kawasang Mlangi.
Dengan desain baru itu, maka pondok pesantren tak lagi terdampak tol.
Baca Juga: Iseng Bertani Ganja di Halaman Kos, Pemuda Sleman Diamankan BNNP DIY
Anggota Komisi D DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin yang juga hadir saat itu mengatakan, warga setempat meminta agar trase tidak melewati kampung Mlangi.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja