SuaraJogja.id - Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dipastikan belum masuk ke dalam prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap kedua. Sementara ini vaksinasi masih akan menyasar dosen dan tenaga kependidikan UGM.
Kepastian ini disampaikan langsung oleh Rektor UGM, Panut Mulyono, kepada awak media, Sabtu (20/3/2021). Diakui memang saat ini mahasiswa UGM belum akan mendapat suntikan vaksinasi Covid-19.
"Kalau dari kami itu [mahasiswa] belum [menerima vaksinas]," kata Panut.
Panut menyebut terdapat beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan mahasiswa belum mendapatkan vaksin Covid-19. Selain mahasiswa yang datang dari berbagai daerah jumlah keseluruhan mahasiswa pun menjadi sebabnya.
Baca Juga: Dukung Percepatan Vaksin Covid-19, UGM Gelar Vaksinasi untuk 2.681 Lansia
"Kalau mahasiswa itu kan datang dari berbagai daerah dan jumlahnya juga sekitar 50 ribu [mahasiswa]," ucapnya.
Panut tidak menampik bahwa ketersediaan vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih terbatas. Hal itu yang membuat alokasi vaksin Covid-19 belum menyentuh pada jumlah puluhan ribu mahasiswa UGM tadi.
"Kalau misal kita ada vaksin lebih ya dengan senang hati mahasiswa UGM akan kita vaksin semua. Namun kenyataannya jumlah vaksin masih terbatas dan belum ada rasanya secara khusus vaksin Covid-19 itu dialokasikan untuk mahasiswa," terangnya.
Diakui Panut, bahwa memang sudah ada banyak mahasiswa UGM yang menanyakan soal vaksinasi Covid-19 tersebut kepadanya. Namun memang sesuai dengan perencanaan yang ada saat ini vaksinasi di UGM masih akan dilakukan kepada dosen dan tenaga kependidikan lansia UGM terlebih dulu.
"Kemarin mahasiswa sudah pada tanya ke kami, apakah mahasiswa juga dapat jatah vaksin. Kami jawab belum dapat jatah. Saat ini yang sudah ada perencanaan baru untuk dosen dan tenaga kependidikan gitu," ujarnya.
Baca Juga: Psikolog Forensik UGM Ungkap Begal Payudara di Sleman Aksi Terencana
Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Bambang Agus Kironoto, menuturkan bahwa memang terkait rencana vaksinasi untuk kelompok lainnya seperti mahasiswa masih belum diketahui. Pihaknya hingga saat ini masih menunggu kebijakan pemerintah pusat terkait urutan prioritas penerima vaksin.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Tegaskan Guru Besar UGM dan Dokter Residen Pelaku Pelecehan Harus Dihukum Lebih Berat!
-
Perpres Sudah Diteken Prabowo, Waka Komisi X DPR Desak Mendiktisaintek Segera Cairlan Tukin Dosen
-
Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Membongkar Kekerasan Seksual di Kampus oleh Oknum Guru Besar Farmasi UGM
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD