SuaraJogja.id - Rektor UGM Panut Mulyono memastikan bahwa pembelajaran mahasiswa pada sisa semester genap di tahun ajaran 2020/2021 tetap akan dilakukan secara daring. Sedangkan kuliah tatap muka baru akan dilaksanakan pada Agustus atau September mendatang.
Panut tidak menampik bahwa memang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) telah mempersilakan kegiatan pembelajaran dilakukan secara blended atau campuran antara tatap muka dan daring pada Juli mendatang. Namun bulan Juli itu justru bertepatan dengan berakhirnya masa pembelajaran untuk semester tersebut.
"Juli ini kan kita justru akan berakhir kuliah semester. Sehingga kita memastikan untuk semeseter genap ini untuk semua kuliah kita teruskan saja secara daring. Namun untuk praktikum dan penelitan di laboratorium sudah dilaksanakan secara luring," kata Panut, kepada awak media, Sabtu (20/3/2021).
Panut menuturkan bahwa perkuliahan blended antara luring dan daring akan diselenggarakan mulai Agustus atau September mendatang, atau tepatnya dilaksanakan pada semester satu di tahun ajaran baru yakni 2021/2022.
"Itu sudah dipastikan blended ya ada yang luring dan daring tapi untuk menghabiskan semester ini kita selesaikan secara daring," tegasnya.
Saat ini disampaikan Panut, sudah ada beberapa kegiatan yang dilakukan secara luring semisal pratikum di laboratorium. Sedangkan untuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) masih akan diatur pelaksanaannya.
"Ini juga KKN sedang kita atur. Harapannya ketika sudah diatur dengan ketat nantinya ada yang bisa ke lapangan," ucapnya.
Panut menuturkan saat ini di semua fakultas di UGM sudah dilengkapi dengan GeNose. Hal ini sebagai bentuk persiapan menyambut kegiatan-kegiatan luring yang ada di masing-masing fakultas.
Nantinya GeNose akan digunakan untuk melakukan skrining bagi para mahasiswa atau tamu saat berkunjung dan beraktivitas di lingkungan kampus.
Baca Juga: Momen Saat Quraish Shihab Protes Dipanggil Habib di Acara FKKMK UGM
"Jadi ketika sudah ada kuliah blended itu juga diharapkan GeNose bisa diharapkan sebagai alat skrining," ucapnya.
Namun memang nantinya masih akan dilihat proses skrining itu sendiri. Apakah hanya akan menggunakan sampling atau secara keseluruhan.
"Karena memang saat ini masih keterbatasan di kantong untuk menampung napasnya. Tapi pada prinsipnya sudah bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan. Kemarin kedatangan tamu di FEB juga discreening menggunakan GeNose," terangnya.
Diketahui bahwa mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dipastikan belum masuk ke dalam prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap kedua. Sementara ini vaksinasi masih akan menyasar dosen dan tenaga kependidikan UGM.
"Kalau dari kami itu [mahasiswa] belum [menerima vaksinas]," katanya.
Panut menyebut terdapat beberapa hal yang masih menjadi pertimbangan mahasiswa belum mendapatkan vaksin Covid-19. Selain mahasiswa yang datang dari berbagai daerah jumlah keseluruhan mahasiswa pun menjadi sebabnya.
Berita Terkait
-
Momen Saat Quraish Shihab Protes Dipanggil Habib di Acara FKKMK UGM
-
Mahasiswa UGM Belum Masuk Prioritas Vaksinasi Tahap Dua, Ini Kata Panut
-
Dukung Percepatan Vaksin Covid-19, UGM Gelar Vaksinasi untuk 2.681 Lansia
-
Psikolog Forensik UGM Ungkap Begal Payudara di Sleman Aksi Terencana
-
Miris, Indonesia Peringkat Ke-7 Pengidap Diabetes Tertinggi Dunia
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
Terkini
-
Jejak Licin Komplotan Maling Sekolah di Sleman Berakhir, 3 Bulan Gasak 31 Proyektor
-
Nataru Jadi Target: Pedagang Pasar Godean Nekat Pindah Meski Atap Bocor, Ini Alasannya
-
Sempat Dilema, Pemda DIY Gaspol Rencana PSEL untuk Kelola Sampah 1.000 Ton per Hari
-
Kasus Perusakan Polda DIY: Mahasiswa UNY Ditahan, Restorative Justice Jadi Solusi?
-
Rahasia DANA Kaget di Sini, Klik Linknya, Dapatkan Saldo Gratis Sekarang