Sementara itu sulitnya memasarkan produk garam lokal juga dirasakan warga Kalurahan Purwodadi.
Diketahui warga setempat saat ini tengah berupaya menghidupkan kembali pembuatan garam yang mandeg selama 30 tahun. Melalui fasilitasi dari DKP setempat, akhirnya mereka membuat setidaknya 36 panel garam dan 1 panel limbah air garam. Panel panel garam ini mereka rintis sejak awal Januari 2021 yang lalu.
Sedikit demi sedikit mereka mulai memproduksi garam seperti dalam pelatihan yang mereka terima dari DKP. Kendati sudah memproduksi, namun sadar dengan kondisi pasar saat ini yang berat, mereka pun mengubah orientasi bukan lagi untuk produksi massal dan dijual bebas, tetapi hanya untuk wisata edukasi (Eduwisata).
"Kalau mau dijual bebas, syaratnya cukup berat. Ya yang kami bidik bukan lagi garam dijual konsumsi, tetapi untuk wisatawan. Misalnya wisata penelitian ataupun studi banding, itu saja," terang Ulu-ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo.
Baca Juga: Pelaku Pariwisata Gunungkidul yang Daftar Vaksinasi Belum Capai 10 Persen
Kendati demikian, para petani garam di Kalurahan Purwodadi tetap memiliki mimpi untuk bisa memasarkan garam mereka secara massal. Namun mimpi tersebut terasa kian jauh karena rencana pemerintah akan mengimpor garam dalam jumlah yang banyak membuat mereka khawatir, produksi garam mereka akan sia sia.
Di lahan sekitar 6.000 meter persegi yang mereka kelola, warga sebenarnya sudah berusaha keras untuk mendapatkan garam berkualitas tinggi. Saat ini kandungan garam yang mereka produksi sudah mencapai 94,7 %, tentu angka tersebut ada di bawah standar SNI yaitu 97,7 %
"Ya kami masih berambisi mampu mencapai standar SNI sehingga garam dari Purwodadi bisa dijual bebas,"tandasnya.
Kontributor : Julianto
Baca Juga: Pura-Pura Buka Usaha AC, Pria Gunungkidul Gelapkan Mobil Ratusan Juta
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga