"Bisnis ini sebenarnya istriku yang punya tapi karena aku orang Belgia dan suka memasak dan istri juga suka masak. Jadi aku ajarkan kepada istri," tuturnya.
Menurutnya, warung makanan khas Belgia di Jogja juga belum terlalu banyak bahkan mungkin belum ada. Sehingga keputusan untuk membuat Chicken Shack ini dirasa menjadi keputusan yang tepat.
Sejauh ini respon masyarakat, kata Michael banyak yang ingin tahu rasanya ayam panggang khas Belgia ini. Dan sampai sekarang yang sudah mencoba pun tidak ada yang memberikan komentar negatif.
"Iya baru sekitar 4 bulan ini. Aku pikir ke depan akan ada turis yang masuk juga kalau di Prawirotaman. Tapi untuk sementara kita beruntung sekali karena malah sekarang ada market lokal dan lumayan," cetusnya.
Baca Juga: Sudah Direvitalisasi, Pasar Prawirotaman Bakal Fokus ke Transaksi Digital
Michael menjelaskan warung makannya menawarkan beberapa menu andalan dengan citarasa Belgia. Beberapa di antaranya ada, Vol-au-vent, Belgium Stew, Roasted Chicken, hingga Belgium Meatballs in Tomatoes Sauce.
Dipastikan bahwa semua menu yang tersedia di Chicken Shack halal. Jika ada masakan yang menggunakan bir pun sudah diberi keterangan sehingga pelanggan bisa memilih sendiri.
Berjuang di tengah pandemi
Michael tidak menampik dampak pandemi Covid-19 ini memang sangat terasa. Bahkan pandemi ini lebih jauh berdampak dibandingkan dengan efek bom Bali yang juga pernah dilalui saat pekerjaannya kemarin.
"Dampak pandemi memang terasa belum terjadi. Dulu ada bom Bali memang terasa tapi itu cuma sebentar. Kalau sekarang seluruh dunia. Kerja di pariwisata memang susah sekali. Mereka mungkin jadi sektor terakhir yang mulai bangun lagi," ucapnya.
Baca Juga: Banyak Perbaikan, Walkot Jogja Target Pasar Prawirotaman Beres Pekan Depan
Sekarang pun saat membuka bisnis rumah makan tersebut, dampak pandemi masih terus terasa. Kendati tidak bisa berbuat banyak namun usaha itu tetap terus ditemui oleh keduanya.
Berita Terkait
-
Pergub ASN Jakarta Boleh Poligami, Wamen Veronica: Tak Rugikan Perempuan, Justru Persulit Perceraian
-
Drama Adu Penalti! Perancis Bangkit, Singkirkan Kroasia di UEFA Nations League
-
LHKPN Yudo Margono: Eks Panglima TNI Punya 59 Tanah, Istrinya Kini Jadi Kapolres Salatiga
-
Profil Dylan Michael Dawson, Pemain Keturunan Indonesia Punya Akademi Sepak Bola di Belanda
-
Soroti Masalah Kesehatan Reproduksi Perempuan, Begini Kata Wamen PPPA Veronica Tan
Tag
Komentar
Pilihan
-
Rekayasa Lalu Lintas Gunungkidul saat Malam Tahun Baru, Simak Rute Pesta Kembang Api
-
Detik-detik KA Argo Wilis Senggol KA Argo Semeru di Wates, Hampir Tabrakan
-
Dugaan Pemerasan KPK ke Syahrul Yasin Limpo, Kapolri Listyo Sgit Prabowo: Polri Transparan
-
Polda DIY Tetapkan Briptu MK Jadi Tersangka Penembakan Pemuda di Gunungkidul
-
Raga Bergoyang walau Hati Mengerang: Saat Gelombang Dangdut Koplo Menggulung Anak Kota hingga Istana
Terkini
-
20 UMKM Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Internasional di FHA-Food & Beverage 2025!
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara
-
Diminta Tunjukkan Ijazah Asli, Dekan Fakultas Kehutanan UGM: Ada di Pak Jokowi
-
Heboh Ijazah Jokowi, UGM Tegas: Kami Punya Bukti, Skripsi Tersimpan di Perpustakaan
-
Banknotes SAR untuk Living Cost Jemaah Haji 2025 dari BRI: Dukungan Proaktif Layanan Haji
-
UGM Dituding Tak Berani Jujur Soal Ijazah Jokowi, Amien Rais: Ada Tekanan Kekuasaan
-
Drama Ijazah Jokowi Berlanjut, UGM Jadi Sasaran Demo Ratusan Orang
-
Hotel INNSIDE by Melia Yogyakarta Rayakan Anniversary Ke-8 dengan Semangat Baru Bersama GM Baru
-
Punya Jejak Cemerlang, Direktur Utama BRI Hery Gunardi Terpilih Jadi Ketum PERBANAS 20242028
-
Wabup Bantul Ingatkan Jangan jadi Korban, Ini Cara Tepat Selamat dari Ombak di Pantai
-
Hak Korban Tak Dipenuhi, Pemda DIY Desak UGM Laporkan Kasus Kekerasan Seksual ke Polisi