SuaraJogja.id - Jumlah kasus positif Covid-19 di Kulon Progo terus bertambah. Dalam 24 jam terakhir, bertambah 50 kasus baru, sehingga totalnya di wilayah itu mencapai 3.870 kasus.
"Perubahan situasi COVID-19 per 30 Maret 2021 bertambah 50 kasus positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan penambahan kasus baru dari Kecamatan Pengasih, Kokap, Panjatan, Lendah, Sentolo, Temon, dan Wates. Adapun tambahan kasus setiap kecamatan, yakni Pengasih sebanyak tujuh kasus, Kokap dua kasus, Panjatan 14 kasus, Lendah enam kasus, Pengasih satu kasus, Wates 12 kasus, dan Sentolo tiga kasus.
Hari ini, juga ada probable meninggal dunia satu kasus, positif COVID-19 meninggal dunia satu kasus, dan selesai isolasi 39 kasus.
Baca Juga: Sederhana tapi Istimewa, Es Tape Bok Begal di Kulon Progo Bikin Kangen Beli
"Penambahan kasus ada di Panjatan, dan Wates. Penyebabnya karena adanya klaster keluarga, pelaku perjalanan, dan suspek," katanya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo, total kasus positif COVID-19 sebanyak 3.870 kasus dengan rincian 49 isolasi rumah sakit, 737 isolasi mandiri, 2.478 kasus, 527 kasus, dan meninggal 79 kasus.
Adapun sebaran kasus setiap kecamatan, yakni Wates 564 kasus, Pengasih 535 kasus, Sentolo 446 kasus, Panjatan 405 kasus, Temon 386 kasus, Lendah 342 kasus, Kokap 271 kasus, Nanggulan 209 kasus, Kalibawang 193 kasus, Samigaluh 119 kasus, dan 107 kasus.
Selanjutnya, jumlah zona kuning penyebaran COVID-19 juga bertambah dari sebelumnya 240 RT menjadi 252 RT. Zona oranye sebanyak satu RT. Sampai saat ini, belum ada zona merah di Kulon Progo.
"Kami mengimbau kepada masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dengan baik," imbaunya.
Baca Juga: Terbengkalai, Panorama Air Terjun Tersembunyi di Kulon Progo Ini Memesona
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan kasus positif COVID-19 di Kulon Progo masih dalam kategori tinggi. Penambahan zona kuning dari zona hijau juga masih terjadi.
"Tren kasus masih seperti itu (tinggi). Secara umum sudah aman lah. Memang kasus positif COVID-19 masih tinggi. Posko PPKM mikro di tingkat desa sebenarnya sudah gerak, tapi memang kondisinya seperti ini," katanya.
Berita Terkait
-
Pasar Saham Indonesia Terjun Hebat, Lebih Parah dari IHSG Era Pandemi COVID-19?
-
Trump Sempat Telepon Presiden China Soal Asal-Usul COVID, Ini Kata Mantan Kepala CDC!
-
Survei: Milenial Rela Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Rumah Modern Minimalis
-
Trump Tarik AS dari WHO! Salahkan Penanganan COVID-19
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Omzet Ratusan Juta dari Usaha Sederhana Kisah Sukses Purna PMI di Godean Ini Bikin Menteri Terinspirasi
-
Waspada Jebakan Kerja di Luar Negeri, Menteri Ungkap Modus PMI Unprosedural Incar Anak Muda
-
Dana Hibah Pariwisata Sleman Dikorupsi? Bupati Harda Kiswaya Beri Klarifikasi Usai Diperiksa Kejari
-
Empat Kali Lurah di Sleman Tersandung Kasus Tanah Kas Desa, Pengawasan Makin Diperketat
-
Guru Besar UGM: Hapus Kuota Impor AS? Petani Lokal Bisa Mati Kutu