Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 05 April 2021 | 16:57 WIB
Ilustrasi Covid-19. (Suara.com/Eko Faizin)

SuaraJogja.id - Belasan warga yang terkonfirmasi Covid-19 di dua Padukuhan Gayam dan Tegalawas, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Bantul membatasi aktivitas secara mandiri. Mereka berinisiatif tak keluar wilayah agar penyebaran Covid-19 tak meluas.

Hal itu diakui Panewu Dlingo, Deni Ngajis Hartono saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon.

"Jadi dari pihak kami tidak membatasi ketat aktivitas warga di wilayah Jatimulyo itu, mereka inisiatif sendiri melakukan isolasi. Jadi kan ada dua padukuhan yang terpapar Covid-19, yaitu di Gayam dan Tegalawas," terang Deni, Senin (5/4/2021).

Ia mengaku bahwa warga yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 14 orang melakukan isolasi di Selter Padukuhan. Sementara keluarga yang berkontak erat melakukan isolasi mandiri di dalam rumah.

Baca Juga: Terduga Teroris Bantul Kerja di LSM, Halim: Infak Terorisme Tak Berpahala

Deni melanjutkan jika para warga secara inisiatif memilih membatasi diri beraktivitas. Warga sengaja tidak melakukan kontak erat dengan orang luar dan memilih berdiam diri di rumah.

"Mereka semua ada di rumah. Jadi isolasi mandiri agar tidak ada penyebaran virus Covid-19," katanya.

Dua Padukuhan tersebut, sudah melaksanakan isolasi mandiri. Rencananya masa karantina berakhir hingga Rabu (7/4/2021).

"Perhitungan kami, bagi warga yang isolasi mandiri ini selesai dua sampai tiga hari nanti, mungkin Selasa dan Rabu, mereka bisa beraktivitas kembali," katanya.

Untuk kebutuhan warga dan keluarga pasien Covid-19, dibantu oleh tetangga lainnya. Sehingga keperluan sehari-hari baik itu makan sudah dipersiapkan.

Baca Juga: Empat Terduga Teroris Ditangkap di Bantul, Bupati Halim Respons Begini

Disinggung terkait Kalurahan Muntuk yang juga terdapat kasus penyebaran covid-19 sebanyak 8 orang, Deni mengatakan tak ada pembatasan atau lockdown.

Load More