SuaraJogja.id - Belasan warga yang terkonfirmasi Covid-19 di dua Padukuhan Gayam dan Tegalawas, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo, Bantul membatasi aktivitas secara mandiri. Mereka berinisiatif tak keluar wilayah agar penyebaran Covid-19 tak meluas.
Hal itu diakui Panewu Dlingo, Deni Ngajis Hartono saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon.
"Jadi dari pihak kami tidak membatasi ketat aktivitas warga di wilayah Jatimulyo itu, mereka inisiatif sendiri melakukan isolasi. Jadi kan ada dua padukuhan yang terpapar Covid-19, yaitu di Gayam dan Tegalawas," terang Deni, Senin (5/4/2021).
Ia mengaku bahwa warga yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 14 orang melakukan isolasi di Selter Padukuhan. Sementara keluarga yang berkontak erat melakukan isolasi mandiri di dalam rumah.
Deni melanjutkan jika para warga secara inisiatif memilih membatasi diri beraktivitas. Warga sengaja tidak melakukan kontak erat dengan orang luar dan memilih berdiam diri di rumah.
"Mereka semua ada di rumah. Jadi isolasi mandiri agar tidak ada penyebaran virus Covid-19," katanya.
Dua Padukuhan tersebut, sudah melaksanakan isolasi mandiri. Rencananya masa karantina berakhir hingga Rabu (7/4/2021).
"Perhitungan kami, bagi warga yang isolasi mandiri ini selesai dua sampai tiga hari nanti, mungkin Selasa dan Rabu, mereka bisa beraktivitas kembali," katanya.
Untuk kebutuhan warga dan keluarga pasien Covid-19, dibantu oleh tetangga lainnya. Sehingga keperluan sehari-hari baik itu makan sudah dipersiapkan.
Baca Juga: Terduga Teroris Bantul Kerja di LSM, Halim: Infak Terorisme Tak Berpahala
Disinggung terkait Kalurahan Muntuk yang juga terdapat kasus penyebaran covid-19 sebanyak 8 orang, Deni mengatakan tak ada pembatasan atau lockdown.
"Jika di Padukuhan Tangkil (Kalurahan Muntuk) tidak ada pembatasan dari kami. Warga juga tidak melakukan pembatasan secara mandiri. Namun dari satgas yang melakukan pemantauan," terang Deni.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 14 warga Jatimulyo di Padukuhan Gayam dan Tegalawas terkonfirmasi positif Covid-19, Kamis (1/4/2021). Kasus itu bermula saat warga tersebut menjenguk seorang tokoh masyarakat yang juga sebagai kiayi di wilayah Gayam 12 hari sebelumnya.
Awalnya, tokoh masyarakat tersebut belum diketahui jika Positif Covid-19. Tetapi saat memeriksa di RS yang ada di Bantul, dirinya dinyatakan positif, dan menjalani perawatan. Sayang nyawanya tak tertolong dan meninggal dunia.
Satgas Covid-19 Kalurahan melakukan tracing dan kontak erat. Totalnya mencapai 14 orang dan hingga kini masih menjalani isolasi mandiri di selter Covid-19 milik Padukuhan masing-masing
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Strategi Jitu Jogja Dongkrak Wisata Saat Sepi Pengunjung, Ini Rahasianya
-
Setahun Prabowo-Gibran: Kedaulatan Energi Nol Besar! Pengamat: Kebijakan Setengah Hati
-
DANA Kaget Gratis untuk Warga Jogja, Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktifnya
-
DIY Siaga, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan Bencana Susulan Mengintai
-
Dukung Mahasiswa Belajar ke Luar Negeri, EHEF 2025 Buka Peluang Kuliah di Eropa