Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Senin, 05 April 2021 | 20:35 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperlihatkan vaksin COVID-19 Astrazeneca saat vaksinasi kepada kyai Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Moch Asim

SuaraJogja.id - Anggota Polres Bantul telah mendapat vaksinasi Covid-19 jenis Astrazeneca dan juga Sinovac. 

Kapolres Bantul, AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono menerangkan, total anggota Polres Bantul dan juga jajaran Polsek berjumlah 1.520 orang. Seluruhnya sudah menjalani vaksinasi.

"Semua anggota Polres Bantul sudah divaksin, termasuk anggota yang ada di Polsek. Total ada 1.520 anggota yang sudah divaksin," jelas Wachyu dihubungi wartawan, Senin (5/4/2021).

Wachyu merinci, sebanyak 400 anggota disuntik vaksin jenis Sinovac. Sementara 1.120 personel disuntik vaksin Astrazeneca. 

Baca Juga: Terduga Teroris Bantul Kerja di LSM, Halim: Infak Terorisme Tak Berpahala

Ia melanjutkan, jika ada anggotanya yang menunjukkan gejala saat menerima vaksin Astrazeneca. Mulai dari demam dan pusing.

"Ada sebagian kecil yang mengalami pusing dan demam. Tapi Alhamdulillah saat ini sudah sehat semua," kata Wachyu.

Dengan selesainya penyuntikan vaksin pada anggota Polri, ia berharap anggota Polres Bantul dapat menjalankan tugas dengan baik dan terhindar dari Covid-19. Meski telah divaksin, ia berharap agar protokol kesehatan tetap dijalankan.

Terpisah, Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bantul, Abednego Dani Nugroho menerangkan, pendistribusian vaksin Astrazeneca tidak melalui Dinkes Bantul. Vaksin tersebut langsung didistribusikan ke rumah sakit milik TNI-Polri. 

"Astrazeneca hanya untuk TNI-Polri, tidak lewat Dinkes Bantul. Jadi pendistribusian langsung ke rumah sakit. Mereka (Polri) sudah memiliki vaksinator sendiri," ujarnya. 

Baca Juga: Empat Terduga Teroris Ditangkap di Bantul, Bupati Halim Respons Begini

Ia memastikan jika TNI-Polri tidak masuk dalam data vaksinasi pelayan publik di Kabupaten Bantul.

"Daftar itu sudah dicoret, karena awalnya akan ditangani oleh provinsi. Namun tidak jadi, saat ini kami masih fokus vaksinasi untuk menyelesaikan pelayan publik. Yang didistribusikan pada kami masih Sinovac," terang Abednego.

Load More