SuaraJogja.id - Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Sleman, yang bersamaan dengan Ramadan, akan dilangsungkan pada pagi-siang hari. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo.
Menurut dia, pelaksanaan vaksinasi tak dilaksanakan pada malam hari karena dimungkinkan adanya sejumlah kendala.
Terutama dari sisi sumber daya manusia. Joko membenarkan, bila dimungkinkan ada faskes yang bisa melayani sore atau malam. Tetapi tidak demikian dengan Puskesmas.
"Puskesmas itu [SDM mereka] kerjanya pada pagi hingga siang hari. Kalau Rumah Sakit memang ada jadwal bergilir (shift)," tuturnya.
Pertimbangan lainnya, secara medis tak ada masalah bila vaksin disuntikkan pada siang hari di masa Ramadan.
"Puasa kan kembali ke nawaitu-nya (niat), niat ingsun-nya, maka ia akan tetap bertahan. Karena dasarnya adalah iman," ucapnya, Selasa (6/4/2021).
Menyinggung perihal capaian vaksinasi di Kabupaten Sleman, tercatat sudah ada 100.000 orang tervaksin di Sleman, terhitung mulai dari disuntiknya SDM nakes.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan penduduk di Kabupaten Sleman yang berjumlah sekitar 1,1 juta jiwa, diperkirakan ketercapaian sasaran baru sekitar 10%.
Joko mengungkapkan, hingga saat ini kriteria sasaran yang sudah divaksinasi meliputi SDM kesehatan, guru/dosen dan tenaga pendidik, ASN, TNI, Polri, wartawan, lansia, calon haji lansia, pelaku wisata dan transportasi umum.
Baca Juga: PPKM Mikro Sleman Diperpanjang, Ada Perubahan Penetapan Zona Epidemiologi
Untuk guru, dosen dan tenaga kependidikan sendiri, hingga saat ini sudah mencapai 80%.
"Kalau total jumlah bertambah terus. Kalau dikurangi dengan dosen, kami jumlahnya hanya 20.000 dan itu sudah tervaksin 13.000, karena dosen juga masuk tenaga pendidik, jadi persenan menjadi kecil," kata dia.
Vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan ini pada awalnya ditargetkan selesai pada Maret. Namun, pihaknya memperkirakan vaksinasi ke guru dan tenaga kependidikan baru akan selesai sebelum Ramadan. Dikarenakan kapasitas vaksinasi di Puskesmas yang terbatas.
Selain guru, dari total sekitar 44.170 lansia, sudah ada 16.500 yang sudah divaksinasi. Sementara itu, lansia yang sudah menerima vaksinasi dosis kedua ada 273 orang.
Selain itu, calon haji lansia sebanyak 448 orang di Sleman juga sudah divaksinasi.
Difabel di Sleman tunggu vaksinasi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan
-
Korban Tewas Ditabrak Trans Jogja, Polisi: Belum Bisa Simpulkan Siapa yang Lalai