SuaraJogja.id - Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Abednego Dani Nugroho menjelaskan, Bantul telah mendapat tambahan vaksin sebanyak 10.000 dosis. Meski masih dalam bulan puasa, vaksinasi tetap dilanjutkan.
"Vaksinasi tetap jalan, karena sudah ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak ada ketentuan untuk menghentikan juga selama puasa, jadi tetap jalan," kata Abednego, dihubungi pada Rabu (14/4/2021).
Ia menyebutkan, vaksinasi saat ini masih difokuskan untuk lansia. Pasalnya, jumlah lansia di Kabupaten Bantul cukup banyak, terdapat sekitar 130.000 lansia yang tercatat sebagai penerima vaksin.
"Kemarin dapat kiriman dari Dinkes DIY, kira-kira ada 10.000 dosis, digunakan untuk 5.000 sasaran. Nanti kami gunakan untuk vaksinasi lansia dan menyelesaikan kelompok pelayanan publik," terangnya.
Baca Juga: Berikut Ini Alasan Anggota DPR Mau Vaksinasi Pakai Vaksin Nusantara
Abednego melanjutkan, vaksin yang didapatkan dari provinsi segera didistribusikan untuk puskesmas-puskesmas di Kabupaten Bantul. Masing-masing puskesmas akan mendapatkan sedikitnya 200 dosis.
Selama bulan puasa, lanjutnya, tidak ada perubahan mekanisme dalam pemberian vaksin, terutama bagi lansia. Lansia yang dijadwalkan menerima vaksin tetap harus datang ke puskesmas.
Abed menyebut tidak ada kendala dalam pelaksanaan vaksinasi. Sebab secara teknis tidak ada yang berubah dari kegiatan sebelum bulan puasa.
"Tidak ada kendala, karena kemarin waktu vaksinasi massal untuk calon jemaah haji juga tidak ada kendala. Juknis juga masih sama, tidak ada perubahan," lanjutnya.
Hingga kini stok vaksin untuk Bantul terus bertambah, Abednego mengatakan vaksinasi akan tetap dilaksanakan secara bertahap. Sebab dari sasaran 130.000 lansia, baru 1.351 lansia yang sudah mendapat vaksin dosis pertama.
Baca Juga: Pentingnya Vaksinasi, Muslim AS Lawan Teori Konspirasi Seputar Vaksin
"Sejauh ini memang fokus ke lansia. Jumlah penerima masih sedikit dan sedang kami kebut. Jika pelayan publik sudah disasar banyak, termasuk guru-guru," ujar dia.
Berita Terkait
-
Berikut Ini Alasan Anggota DPR Mau Vaksinasi Pakai Vaksin Nusantara
-
Pentingnya Vaksinasi, Muslim AS Lawan Teori Konspirasi Seputar Vaksin
-
Percepat Vaksinasi Covid-19, Ini Pentingnya Kolaborasi Sektor Swasta
-
Kasus Pembekuan Darah, AS hingga Uni Eropa Setop Vaksin Johnson & Johnson
-
Vaksinasi Bisa Sebabkan Lengan Kesemutan, Dokter Ungkap Tak Perlu Khawatir
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Jay Idzes Sulit Direkrut, Udinese Beralih ke Calon Rekan Kevin Diks
-
Jurnalis Asing Review Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Isi Lauknya Jadi Sorotan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
Terkini
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika