SuaraJogja.id - Seorang laki-laki berusia 48 tahun berinisial EP harus berurusan dengan aparat kepolisian pascadiduga menipu korbannya yang merupakan penjual daging.
Kanit Jatanras Polres Sleman Ipda Leonard Panangian Hutajulu mengatakan, dalam aksinya, EP alias Toni yang mengaku sebagai dokter itu mengatakan kepada korban, akan membeli daging sebanyak 40 Kilogram.
"Mengaku sebagai dokter, kepada korban ia menyebut, daging itu akan diberikan kepada sebuah Rumah Sakit di Jogja," kata Leonard, di Mapolres Sleman, Kamis (15/4/2021).
Mayoritas korbannya merupakan pedagang daging di Pasar Gamping, Sleman. Para korban dikumpulkan di sebuah hotel area Jln.Magelang dan diminta untuk mengumpulkan telepon genggamnya.
"Tersangka mengatakan telepon genggam tersebut akan dipasangi GPS olehnya. Pelaku menggendam ," ungkapnya.
Untuk para korban lainnya, ditipu di lokasi terpisah. Dari hasil penelusuran petugas, pada sekitar 2017 pelaku pernah terlibat kasus serupa di Solo, Jawa Tengah dan mengaku sebagai Paspampres.
"Pelaku memiliki identitas kelahiran Pati, yang beralamat Medan Petisa, Kota Medan, Sumatera Utara," ucapnya.
Sempat berupaya melarikan diri dan menjual telepon korbannya di Bogor, tersangka akhirnya ditangkap petugas di sebuah indekost, wilayah Ciawi, Jawa Barat dan ditahan di Mapolres Sleman.
Bersamaan dengan penangkapan tersebut, aparat mengamankan barang bukti berupa satu buah cincin bermata batu warna hijau, satu tas selempang kulit warna coklat, dan sejumlah barang lain.
Baca Juga: Polres Sleman Amankan Ratusan Motor Berknalpot Blombongan, Ini Cara Urusnya
Berdasarkan pengakuan tersangka, telepon genggam yang diambil dari korban, akan akan dijual dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pelaku menjalankan aksinya sejak Januari dan Februari lalu dan dilaporkan oleh salah satu korban.
Atas perbuatannya, pelaku disangkakan KUH Pidana pasal 378 ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.
Sementara itu, saat ditanyai wartawan, EP mengaku mendapat uang sebanyak Rp5 juta dari hasil menjual telepon genggam para korban.
"Kepada para pedagang, saya pesan sayur, buah, daging. Pertama saya bilang ke mereka kalau saya karyawan. Lalu karena mereka tidak begitu percaya, saya bilang kalau saya salah satu dokter," terang EP.
EP menambahkan, saat mengelabui korban, ia bahkan tak menunjukkan identitas apapun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?