SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul Kwintarto Heru Prabowo tak menampik, tingkat kunjungan wisatawan ke Bantul akan turun drastis pada libur Lebaran mendatang. Meski tak ada larangan menutup objek wisata, kunjungan wisatawan bakal turun hingga 60 persen.
Pada 2019 lalu, sebelum pandemi Covid-19, ketika libur Lebaran selama 11 hari, kunjungan wisatawan tercatat mencapai 300 ribu orang.
"Saya kira akan turun drastis di kisaran 60 persen. Jika dibandingkan dengan libur Lebaran pada 2019 (sebelum ada Covid-19), dalam 11 hari mencapai 300 ribu orang wisatawan. Jadi perhari sekitar 30 ribu orang," ujar Kwintarto ditemui wartawan di kantor Komplek Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Kamis (15/4/2021).
Ia melanjutkan, mengingat Lebaran tahun lalu juga terjadi penurunan kunjungan wisatawan yang cukup tinggi, pada 11 hari libur Lebaran tahun 2021 diprediksi per harinya hanya didatangi 15 ribu pengunjung.
Baca Juga: Bupati Bantul Bakal Sekat Pemudik yang Datang, Destinasi Wisata Tetap Buka
"Mungkin per harinya 15 ribu-an kunjungan ke Bantul. Ini baru diprediksi ya. Namun situasi saat ini [adanya Covid-19] kan sifatnya dinamis, jadi bisa dipengaruhi karena suasana juga, misal seperti tahun baru," kata dia.
Kwintarto menjelaskan, hingga kini pihaknya tak mendapat interupsi atau larangan wisatawan berkunjung ke objek wisata di Bantul baik dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, sehingga pihaknya membuka bagi siapa pun untuk berkunjung ke Bumi Projotamansari.
"Sejauh ini belum ada larangan dari pemerintah pusat dan juga provinsi untuk menutup destinasi wisata. Bantul terbuka untuk siapapun yang datang nanti," terang Kwintarto.
Kendati demikian prediksi turunnya wisatawan itu melihat dari dibatasinya penerbangan pesawat dan kereta api sejak 6 April lalu.
"Dengan dilarangnya mudik ada penurunan drastis tingkat kunjungan wisatawan. Selain itu ada larangan penerbangan yang sepertinya sejak tanggal 6 lalu sudah dilakukan, dan juga pembatasan jadwal pemberangkatan kereta api," ungkap dia.
Baca Juga: Dilarang Masuk DIY Saat Libur Lebaran, Pemudik Harus Putar Balik
Kwintarto tak menampik, meski prediksi tingkat kunjungan wisatawan akan turun, pihaknya harus mencapai target pendapatan Pemkab melalui sektor wisata. Sehingga momen libur panjang dan libur pada perayaan hari khusus menjadi salah satu faktor untuk mendongkrak pendapatan dari banyaknya wisatawan yang berlibur.
Berita Terkait
-
Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Ratusan ASN Pemprov DKI Absen Tanpa Keterangan
-
Hitung-hitungan Gaji Lucky Hakim, Bupati Indramayu Keciduk Liburan ke Jepang Tanpa Izin
-
Mengenal Post-Eid Blues, Rasa Kesepian usai Libur Lebaran
-
Balik Kerja Setelah Libur Lebaran? Begini Cara Menyapa Rekan Kerja Biar Nggak Canggung
-
Libur Lebaran Usai, Jakarta Macet Lagi
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini