SuaraJogja.id - Bumbu sate yang menewaskan seorang bocah SD anak driver ojol positif mengandung racun jenis C. Racun tersebut bisa didapatkan secara mudah.
"Makanannya termasuk racun jenis C, dan racun tersebut mudah didapatkan," terang Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi dihubungi wartawan, Kamis (29/4/2021).
Ia mengatakan bahwa racun jenis C, yang merupakan barang yang mudah didapatkan ini, biasa ditemui dalam kandungan Apotas. Selain itu, obat tikus juga mengandung racun jenis C ini.
"Mudah ditemukan, bentuknya cair dan padat. Selain di apotas juga ada racunnya. Lalu obat tikus juga ada," terang dia.
Baca Juga: Polisi Kantongi Identitas Wanita Misterius Pemberi Sate Beracun di Bantul
Ngadi baru mendapatkan hasil uji laboratorium secara lisan. Pihaknya belum mendapat bukti fisik dan meminta pihak laboratorium mengirimkan hasil fisik tersebut.
"Selanjutnya kami koordinasikan dengan pihak laboratorium untuk dikirimkan (hasil fisik) untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Ia menambahkan bahwa kandungan racun jenis C ini terdapat di dalam bumbu. Sate yang sudah tercampur bumbu pun juga mengandung racun.
"Dari bumbunya kami temukan racun itu. Intinya ada di bumbu sate itu yang mengandung racun jenis C," terangnya.
Sebelumnya diberitakan seorang anak SD bernama Naba Faiz Prasetya warga Bangunharjo, Sewon, Bantul tewas setelah mengkonsumsi sate beracun.
Baca Juga: Sate Ayam Beracun Bunuh Bocah: Racun Ini Biasanya Terdapat dalam Obat Tikus
Makanan tersebut dibawa oleh ayahnya yakni Bandiman (47) yang mendapat dari seorang wanita misterius usai salat di masjid yang ada di sekitar stadion Mandala Krida, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Berita Terkait
-
Polisi Kantongi Identitas Wanita Misterius Pemberi Sate Beracun di Bantul
-
Sate Ayam Beracun Bunuh Bocah: Racun Ini Biasanya Terdapat dalam Obat Tikus
-
Polisi: Bumbu Sate yang Tewaskan Bocah di Bantul Mengandung Racun Jenis C
-
Dishub Bantul Buat Pos Penyekatan Pemudik di 3 Lokasi, Begini Skenarionya
-
Uji Sate Perenggut Nyawa Anak Ojol, Ini Penjelasan BBTKLPP DIY
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip
-
UMKM di Indonesia Melimpah tapi Lemah, Mendag: Kebanyakan Ingin Jadi Pegawai
-
Koperasi Merah Putih Didukung, Peneliti Fakultas Peternakan UGM Ingatkan Ini agar Tak Sia-sia