SuaraJogja.id - FK KMK Universitas Gadjah Mada (UGM) mengambil sejumlah langkah, dalam memantau strain mutasi virus SARS Cov-2.
Pihak FK KMK UGM menilai, perlu dilakukan Surveilans Genom Virus SARS-2 secara intensif, di seluruh wilayah Indonesia.
Kepala Laboratorium COVID FK KMK UGM Titik Nuryastuti mengatakan, langkah itu merupakan upaya menindaklanjuti turunnya surat dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Perihal pengiriman specimen COVID-19, sebagai Survellans Genom Virus SARS CoV-2.
"Sebagai upaya mendukung kegiatan tersebut, maka Laboratorium COVID FK KMK UGM meminta kepada Faskes dan Rumah sakit di DIY, agar dapat menginformasikan kepada kami apabila menemukan kasus dengan beberapa kriteria tertentu," kata Titik, kala dihubungi pada Senin (10/5/2021).
Titik menyebutkan, kriteria itu antara lain: adanya penularan COVID-19 yang terjadi secara cepat di masyarakat lokasi tertentu; orang yang baru mendarat dari luar negeri.
Selain itu, COVID-19 yang mulai menginfeksi kelompok yang sebelumnya tidak rentan, misalnya anak-anak di bawah 18 tahun.
Kategori berikutnya yang diminta dilaporkan yaitu, orang yang sudah divaksin SARS CoV 2 tetapi terinfeksi COVID-19; penyintas COVID-19 yang terinfeksi kembali.
"Kasus kematian COVID-19 dengan komorbid penyakit menular lain, seperti HIV, TB, dan lain-lain," paparnya.
Data kasus dapat disampaikan melalui surel labcovid.fkkmk@ugmac.id.
Baca Juga: Amati Kasus Sate Beracun, Kriminolog UGM Sebut Tomi Bisa Jadi Saksi Kunci
Titik melanjutkan, untuk Faskes yang sebelumnya tidak mengirimkan sampel VTM ke Laboratorium COVID FK KMK UGM, maka sampel yang dikirimkan adalah sampel positif sesuai kriteria di atas dengan Ct Value <25.
Untuk pengiriman sampel VTM/ RNA, kelengkapan data pasien dan data kasus, dimohon menginformasikan terlebih dahulu ke staff laboratorium.
Kriteria spesimen swab nasofaring dari kasus konfirmasi COVID-19, yang dikirim perlu memenuhi sejumlah syarat.
Pertama, tube VTM berisi swab nasofaring dengan volume minimal 600 pL, memiliki ct (cycle threshold) di bawah 25.
Kedua, spesimen dikirimkan disertai formulir penyelidikan epidemiologi. Ketiga, pengiriman spesimen dilakukan segera setelah hasil pemeriksaan RT PCR diperoleh.
"Informasi dan koordinasi lebih lanjut, dapat menghubungi narahubung Hana Apsari, 08156090394," ucapnya.
Berita Terkait
-
Booster Vaksin Moderna Diklaim Bisa Tangkal Mutasi Covid-19 Afrika Selatan
-
Mutasi Covid-19 India dan Afsel Sudah Masuk Indonesia, di Jakarta dan Bali
-
Resmi! Indonesia Larang Wisatawan India Datang karena Mutasi COVID-19
-
Kemenkes Mulai Telisik Mutasi COVID-19 India, Jumat Rampung
-
Menkes: Mutasi Covid-19 India Sudah Sampai Indonesia, 10 Orang Terinfeksi
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
-
Gaji Tembus Rp 150 Juta Per Bulan, Cerita Pemain Liga 1 Pilih Main Tarkam di Luar Klub
-
Erick Thohir Angkat Sekjen PSSI Yunus Nusi Jadi Komisaris Angkasa Pura
-
5 Mobil Kecil Murah di Bawah 50 Juta, Hemat Pengeluaran Cocok buat Keluarga Baru
-
Objek Diduga KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Dekat Jalur Vital Suplai Energi Bali
Terkini
-
Nasib Transmigran Sleman di Ujung Tanduk? Pemkab Sleman Kembali Datangi Konawe Selatan
-
Detik-Detik Buruh Harian Lepas Terserempet KRL di Lempuyangan, Kaki dan Tangan Alami Luka Parah
-
Perebutan Kursi Sekda DIY: Adu Kuat 3 Birokrat Top, Siapa yang Unggul?
-
Janjian Tawuran Subuh, Geng V vs M Bikin Geger Lowanu, 10 Ditangkap, Celurit-Pedang Jadi Bukti
-
Diplomat Muda Kemlu Tewas Terlilit Lakban: Kisah Heroiknya Selamatkan WNI di Zona Konflik Terungkap