SuaraJogja.id - Kriminolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Suprapto menyebut jika penerima sate mengandung racun Kalium Sianida (KCN) yang dikirim Nani Apriliani Nurjaman, bisa menjadi saksi kunci. Aiptu Tomi yang disebut menjadi target pengiriman sate beracun belum dipanggil untuk pemeriksaan kasus tersebut.
“Tapi setidaknya Tomi bisa jadi saksi kunci. Namun kita tidak bisa tergesa-gesa menyalahkan pihak tertentu, mengingat kasus ini masih terus berjalan,” ujar Suprapto dihubungi wartawan, Minggu (9/5/2021).
Bukan tanpa alasan pihaknya melihat bahwa Tomi bisa menjadi saksi kunci. Pasalnya sejak, awal sate beracun itu ditujukan kepada nama yang persis dengan alamat yang jelas.
“Sejak saya mengetahui bahwa pengirim sate beracun itu tahu persis nama dan alamat yang dituju dan ternyata nama dan alamatnya ada. Maka jelas bahwa pengirim sate memang mengarah pada sasaran yang jelas,” ujarnya.
Baca Juga: Aiptu Tomi Telah Diperiksa Propam Polda DIY, Sanksi Masih Belum Ditetapkan
Ia menambahkan bahwa terkait adanya sejumlah nama yang muncul hingga diduga ada keterlibatan orang berinisial R, dirinya tak bisa berandai-andai. Pemeriksaan harus jelas digali dari pihak Tomi.
“Sehingga, Tomi ini yang memiliki peran yang perlu digali,” ujar dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan bahwa pemeriksaan Aiptu Tomi masih akan dijadwalkan. Polisi baru hanya mendatangi dan menanyakan secara lisan kepada Tomi dan keluarganya.
“Untuk T ini seperti yang saya jelaskan di awal (dijadwalkan pemeriksaan). Memang sebelumnya hanya pemeriksaan lisan,” terang Ngadi.
Hingga saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut terutama keberadaan R. Ngadi menyatakan jika R masih dilakukan penyelidikan.
Baca Juga: Disiapkan Polisi untuk Nani Sate Beracun, Inisial Pengacara Disoroti Peradi
“Masih kami kejar, ini masih kami selidiki. Nanti akan kami informasikan kembali,” terang Ngadi.
Sebelumnya, polisi sudah mencari siapa orang berinisial R tersebut. R merupakan pelanggan Nani yang bekerja di Salon yang ada di wilayah Kemantren, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
Kepolisian juga telah menggeledah salon tersebut, namun tak ditemukan petunjuk. CCTV yang diharapkan dapat menjadi petunjuk juga tak ditemukan. Pihaknya juga berencana memeriksa para pekerja salon yang ada di sana.
Berita Terkait
-
Beberkan Alibi Demi Patahkan Kesaksian Dede dan Aep, Kubu Saka Tata Seret Nama Iptu Rudiana: Kapolri Harus Tegas!
-
PKB Bantul Laporkan Lukman Edy ke Polres Bantul Atas Dugaan Ujaran Kebencian
-
Bersaksi di Sidang PK Terpidana Kasus Vina Cirebon, Dedi Mulyadi Ungkit Saksi Kunci Dede: Dia Kenapa Gak Hadir?
-
Saksi Kunci Kasus Vina Ngaku Disuruh Iptu Rudiana Berbohong, Dedi Mulyadi Nangis: Anak Meninggal, Bapak Dapat Apa?
-
Di Mobil Dedi Mulyadi, Saksi Kunci Kasus Vina Ungkap Kesaksian Palsu, Diarahkan Oleh Oknum Polisi
Terpopuler
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- Gibran Tinjau Makan Gratis di SMAN 70, Dokter Tifa Sebut Salah Sasaran : Itu Anak Orang Elit
- Tersandung Skandal Wanita Simpanan Vanessa Nabila, Ahmad Luthfi Kenang Wasiat Mendiang Istri
- Dibongkar Ahmad Sahroni, Ini Deretan 'Dosa' Ivan Sugianto sampai Rekening Diblokir PPATK
- Deddy Corbuzier Ngakak Dengar Kronologi Farhat Abbas Didatangi Densu: Om Deddy Lagi Butuh Hiburan
Pilihan
-
Patut Dicontoh! Ini Respon Eliano Reijnders Usai Kembali Terdepak dari Timnas Indonesia
-
Ada Korban Jiwa dari Konflik Tambang di Paser, JATAM Kaltim: Merusak Kehidupan!
-
Pemerintah Nekat Naikkan Pajak saat Gelombang PHK Masih Menggila
-
Dugaan Pelanggaran Pemilu, Bawaslu Pantau Interaksi Basri Rase dengan ASN
-
Kuasa Hukum Tuding Kejanggalan, Kasus Cek Kosong Hasanuddin Mas'ud Dibawa ke Tingkat Nasional
Terkini
-
Sororti Penyerapan Susu Peternak Lokal, Pemerintah Didorong Berikan Perlindungan
-
Viral Kegaduh di Condongcatur Sleman, Ternyata Pesta Miras Berujung Keributan
-
Solusi Kerja dan Kreativitas: Janji Harda-Danang Gaet Suara Pemuda Sleman
-
Keluhan Bertahun-tahun Tak Digubris, Pedagang Pantai Kukup Gunungkidul Sengsara Akibat Parkir
-
Dukung Partisipasi Masyarakat, Layanan Rekam KTP Kota Jogja Tetap Buka saat Pilkada 2024