SuaraJogja.id - Jalur utama Wonosari-Jogja macet sekitar 7 kilometer, Sabtu (15/5/2021) petang arah ke Yogyakarta. Wisatawan yang akan pulang nampak memenuhi ruas jalan utama tersebut dan terlihat kemacetan panjang mulai Sambipitu sampai ke perempatan Patuk dan sampai ke pertigaan Piyungan Bantul.
Adi Priatama (33) warga Kapanewonan Kretek Bantul menuturkan dirinya terjebak kemacetan dari Sambipitu selepas maghrib. Ia mencoba bersabar dengan mencoba turut antri mengikuti alur jalan tersebut. Namun hampir 1 jam ia hanya menempuh sekitar 2 kilometer.
"Saya baru pulang reunian. Malah kena macet, saya terus belok di Pedotan (Putat) dan berhenti di tempat saudara,"paparnya, Sabtu malam.
Seperti diperkirakan sebelumnya, arus balik wisatawan usai berlibur di sejumlah obyek wisata di Gunungkidul menuju ke Kota Yogyakarta akan mulai ramai selepas Ashar. Antrian panjang biasanya terjadi di kawasan Kecamatan Patuk.
Antrian tersebut dipicu oleh banyaknya wisatawan yang ingin berfoto di taman pintu masuk Gunungkidul di antara Bukit Hargodumilah dengan Bukit Bintang Kabupaten Bantul. Antrian panjang terjadi karena tidak ada tempat parkir memadai di taman Selamat Datang tersebut.
Tak hanya itu, kemacetan di kawasan Kecamatan Patuk juga terjadi karena lampu merah pertigaan Piyungan. Kendaraan yang hendak berbelok ke arah Prambanan harus mengantri sehingga memicu kemacetan.
"Kami sebenarnya sudah siapkan skenario yang ingin ke HeHa kalau dari Jogja harus memutar dulu di Kalipentung,"ujar Kasat Lantas Polres Gunungkidul, AKP Martinus.
Martinus menambahkan jika ingin menghindari antrian panjang maka pengendara dari Wonosari bisa mengambil jalur alternatif menuju Yogyakarta melalui Sambipitu ke kanan ke arah Ngoro-oro. Dari Ngoro-oro, pengendara bisa mengambil arah ke kiri melalui Petir Desa Srimartani Piyungan atau melalui Jembatan Gembyong dan tembus ke perempatan Gendeng Prambanan.
Sejak kemacetan terjadi di jalur utama Wonosari-Yogyakarta, jalur alternatif Sambipitu-Ngoro Oro juga menjadi padat merayap. Menurut Sumino, warga Plumbungan Putat Patuk (wilayah yang dilalui jalur alternatif tersebut), wilayahnya selalu ramai dilewati kendaraan ketika jalur utama macet.
Baca Juga: Dua Rumah di Gunungkidul Ludes Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp100 Juta Lebih
Ia mewanti-wanti kepada pengendara yang melintas untuk berhati-hati mengingat di jalur alternatif tersebut ada tanjakan yang cukup terjal, yaitu tanjakan Tileng. Sejak sore hari tak sedikit kendaraan yang gagal melewati tanjakan karena telat mengganti gigi perseneling.
"Banyak yang 'keplorot' (mundur karena tak kuat menanjak). Saran saya selepas Kampung Emas, gunakan gigi rendah,"tuturnya.
Selepas Ngoro-oro, turunan tajam juga menyambut pengendara yang melewati kawasan Petir Srimartani Piyungan. Jalur alternatif ini cukup sempit dan ada tikungan letter z yang menuntut pengendara ekstra hati-hati.
Sementara yang melalui jembatan Gambyong juga diharapkan pelan-pelan karena kondisi jalan yang gelap akibat kurang penerangan serta turunan terjal juga menyambut pengendara roda empat.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Wisatawan Membludak dan Sebabkan Kerumunan, Pantai Anyer Ditutup
-
Libur Lebaran, Anyer Dipadati Pengunjung Luar Daerah dan Abai Prokes
-
Petugas Temukan Satu Wisatawan di Pangandaran Positif Covid-19
-
Kala Wisatawan Tumpah Ruah dan Abai Prokes di Pantai Pengandaran
-
Dituduh Senggol Spion, Pengemudi Mobil Damkar Diminta Ganti Rugi
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Paku Buwono XIII Wafat: Prosesi Pemakaman Raja di Imogiri Akan Digelar dengan Adat Sakral
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik
-
Target PAD Bantul di Ujung Mata: Strategi Jitu Siasati Pengurangan Dana Transfer Pusat Terungkap