SuaraJogja.id - Sejumlah mahasiswa Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memaksimalkan kecanggihan internet of things (IOT) untuk membuat peringatan dini banjir lahar dingin Merapi. Mereka adalah Riza Atika, Anung Endra Raditya dan Rohsan Nur Marjianto.
Salah satu anggota tim peneliti, Anung Endra mengatakan, karya yang mereka buat itu berhasil meraih dana Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta 2020. Anung menerangkan, erupsi Merapi pada 2010 lalu memuntahkan 140 juta kubik lava. Akibat erupsi itu, 367 nyawa melayang, lebih dari 2.300 rumah rusak, lebih dari 400.000 orang dievakuasi. Ada pula ribuan hektar lahan pertanian rusak hingga kerugian dan kerusakan ditaksir mencapai Rp 3,5 trilliun.
"Merapi hanya satu dari sekian banyak gunung berapi aktif di Indonesia. Ada salah satu potensi bahaya pasca erupsi gunung berapi yaitu banjir lahar dingin," kata dia, Kamis (20/5/2021).
Banjir tersebut terbentuk dari abu dan batu vulkanik yang disemburkan gunung saat erupsi bercampur dengan air hujan, ujar Anung. Ia menambahkan, ahar dingin bisa menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar, karena lahar dingin mempunyai bentuk dan tekstur campuran pasir-batu seperti semen basah.
Baca Juga: Tempat Nongkrong di Jogja: Kopi Klotok hingga Kopi Merapi
"Ide kami adalah menciptakan sistem peringatan dini banjir lahar dingin, berbasis internet of things pasca erupsi gunung berapi. Peringatan dini selanjutnya terintegrasi pengeras suara tempat ibadah," ungkap dia.
Hal itu bertujuan agar dapat menyampaikan informasi bahaya, kepada masyarakat yang berpotensi terdampak dengan sesegera mungkin. Sehingga masyarakat dapat segera berevakuasi ke tempat yang lebih aman dan meminimalisasi jatuhnya korban jiwa.
Alat-alat yang diperlukan pada alat buatan mereka, mulai dari solder sebagai alat utama menyambung berbagai komponen elektronik, multimeter untuk melakukan pengecekan maupun hubungan kerja antar komponen elektronik, tool set untuk merakit setiap komponen penyusunan sistem ini, dan beberapa perlengkapan lain.
Bahan-bahan yang akan digunakan yaitu sensor mekanik pelampung untuk mendeteksi ketinggian permukaan air sungai yang naik secara tiba- tiba. Dilengkapi pula kawat sling baja 0,5 mm untuk mendeteksi jika terjadi longsoran sisa erupsi yang berpotensi masuk dalam aliran sungai yang dapat menyebabkan banjir lahar dingin.
Perangkat berikutnya, modul GSM SIM900A yang berfungsi untuk mengirimkan data ketinggian air sungai dan pesan kondisi longsoran sisa erupsi terkini dalam bentuk SMS (Short Message Service) ke sisi client, untuk memicu pengeras suara di sisi server berbunyi dan memberi peringatan dini bagi masyarakat untuk waspada.
Baca Juga: Pagi Ini Merapi Muntahkan Awan Panas ke Barat Daya Sejauh 1,8 Kilometer
Melengkapi penjelasan rekannya, Riza Atika menuturkan keunggulan alat besutan mereka yaitu menggunakan sensor mekanik pelampung yang lebih tahan lama dibanding sensor ultrasonik pada alat-alat yang sudah ada. Alat juga memanfaatkan pengeras suara tempat ibadah dengan tujuan untuk mempercepat informasi adanya bahaya banjir lahar dingin. Sekaligus menciptakan alat yang murah dan efisien, sehingga dapat dijangkau berbagai segmen masyarakat.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 3 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 15 Mei: Klaim Permata dan Pemain OVR 107 Gratis
- Mauro Zijlstra: Proses Naturalisasi Timnas Indonesia Berjalan, Lagi Urus Paspor
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga