SuaraJogja.id - Sebanyak 16.962 siswa Sekolah Dasar (SD) di Sleman akan mengikuti Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD), mulai Senin (24/5/2021) hingga Rabu (26/5/2021).
Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman miliki upaya untuk mencegah soal bocor, seperti yang terjadi pada ASPD jenjang SMP beberapa waktu lalu.
Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana mengungkapkan, peserta ASPD jenjang SD/sederajat tadi, terbagi atas 15.766 siswa dari 509 SD, kemudian 1.129 siswa dari 31 Madrasah Ibtidaiyah dan 67 siswa dari 10 kelompok belajar paket A.
"ASPD siswa jenjang SD berbasis kertas, Lembar Jawaban Komputer (LJK). Berbeda dengan ASPD SMP yang pelaksanaan tesnya berbasis komputer," kata dia, Sabtu (22/5/2021).
Baca Juga: Terketuk Bantu Palestina, Ibu di Sleman Donasikan Mobil Pribadinya
ASPD SD berlangsung dalam satu sesi saja, mulai pukul 08.00 - 09.30 WIB. Hari pertama, Senin, mata pelajaran (mapel) yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, dan pada Rabu mapel yang diujikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Untuk mendukung pelaksanaan ASPD, Disdik sudah mencetak soal dan mendrop soal ke UPT Pelayanan Pendidikan. Untuk selanjutnya, sekolah yang akan mengambil sendiri soal tersebut, sesuai lokasi dan jadwal yang sudah ditentukan.
"Sekolah mengambil soal sesuai hari mapel itu diujikan. Misalnya, Senin jadwalnya ASPD mapel Bahasa Indonesia, maka hari itu, sekolah mengambil soal Bahasa Indonesia," ungkapnya.
Selain mengambil soal sesuai jadwal mapel dan jadwal per giliran, Disdik juga membuat Berita Acara yang dikeluarkan setiap terjadi perpindahan soal. Baik itu saat soal berpindah dari UPT ke sekolah, dan saat berpindah dari sekolah ke pengawas ruangan.
"Hal itu harapannya dapat mencegah kebocoran soal. Di UPT Pelayanan Pendidikan, akan dijaga ketat oleh petugas piket dari Kepala Sekolah, dipantau Disdik," tutur dia.
Baca Juga: MUI Sleman Serukan Warga Galang Dana Bagi Palestina
Pelaksanaan ASPD harus terapkan Prokes COVID-19
Ery Widaryana menambahkan, pelaksanaan ASPD tetap harus menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penularan atau penyebaran COVID-19.
Maka, untuk mendukung penerapan prokes, Disdik sudah berkoordinasi dengan OPD terkait dan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 tingkat kabupaten dan sekolah.
"Sekolah juga sudah kami berikan penjelasan untuk menerapkan protokol kesehatan ketat. Mengatur kedatangan dan kepulangan siswa," sambungnya.
Kepala SD Negeri Sidorejo, Kalasan Ustadiyatun mengungkapkan, ada 60 orang anak yang akan dibagi dalam enam kelas saat ASPD berlangsung.
"Jadi setiap ruang akan berisi 10 anak," ucapnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Kamera 200 MP Mulai Rp3 Jutaan, Gambar Tajam Detail Luar Biasa
-
5 HP Murah Kamera 108 MP, Harga Mulai Rp1 Jutaan Hasil Foto Tak Ada Lawan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
Terkini
-
Mediasi Sidang Ijazah Jokowi Gagal Digelar, Hakim Tunggu Permohonan Intervensi Pihak Ketiga
-
PN Sleman Gelar Sidang Perdana Polemik Ijazah Jokowi Hari Ini
-
Jangan Ketinggalan, Link DANA Kaget Aktif Hari Ini Rebutan Sekarang
-
Bupati Sleman Murka, Proyek Parkir Pasar Godean Tak Nyambung, Evaluasi Total
-
Jadi Gaya Hidup Generasi Sekarang, Segera Klaim Saldo DANA Kaget Ini! Cuan hingga Rp549 Ribu