SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman merencakan pembelajaran tatap muka di sekolah pada tahun ajaran baru mendatang. Menurut rencana sekolah tatap muka tersebut masih akan dilakukan secara terbatas yakni dengan menggelar pertemuan dua kali dalam seminggu.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Ery Widaryana, kepada awak media, Senin (24/5/2021). Disebutkan Ery bahwa hal itu termasuk dalam uji coba pembelajaran tatap muka yang dilakukan secara terbatas.
"Untuk pembelajaran tatap muka ini uji coba sangat terbatas. Artinya anak-anak masuk seminggu itu hanya dua kali lebih dulu dengan sistem sif bergiliran separuh-separuh," kata Ery.
Ery menuturkan bahwa waktu pembelajaran di sekolah juga akan turut dibatasi. Dalam uji coba pembelajaran tatap muka tersebut kegiatan belajar mengajar hanya dilaksanakan maksimal 2 jam saja.
"Kemudian pembelajaran maksimal 2 jam pembelajaran, itu untuk tingkat SD kalau SMP [aturan] sama hanya waktu 3 jam," tuturnya.
Selain pembatasan jumlah pertemuan tatap muka, kata Ery, zonasi wilayah di sekolah yang bersangkutan menjadi pertimbangan selanjutnya. Pasalnya bagi sekolah yang diketahui wilayahnya masuk ke dalam zona merah pembelajaran tatap muka belum akan dilakukan.
"[Pembelajaran tatap muka] nanti dipersiapkan di tahun ajaran baru. Kita akan melakukan secara serentak semua sekolah yang siap dan memang di daerah yang bukan zona merah," tegasnya.
Lebih lanjut terkait dengan penerapan zona merah itu di masing-masing sekolah itu sendiri, dijelaskan Ery bahwa untuk Sekolah Dasar (SD) akan mengikuti zonasi tingkat dusun. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) mengikuti zonasi tingkat kalurahan.
"Kita lihat keberadaan sekolahnya ada dimana, kalau sekolah itu tidak memungkinkan untuk tatap muka ya sekolah itu belum dulu. Kalau SD [zona] di Dusu, kalau SMP ada di kalurahan," ujarnya.
Baca Juga: Soal ASPD Bocor, Disdik Sleman Sebut Guru Tak Tahu Saat Beri Latihan Soal
Sementara itu Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo tidak menampik Pemerintah Kabupaten Sleman sudah merencakan kegiatan pembelajaran tatap muka.
"Ya rencananya nanti Insya Allah bulan Juli tahun ajaran yang baru kita membuka semua [sekolah]. Tapi dengan 50 persen [kehadiran] dan pembatasan satu minggu dua kali awal pertama seperti itu," ujar Kustini.
Sleman zona merah
Terkait dengan Kabupaten Sleman yang masih ditetapkan pemerintah pusat sebagai zona merah, kata Kustini, pihaknya tetap akan menindaklanjuti hal tersebut. Termasuk dengan terus melakukan tracing kepada kasus-kasus yang ada.
"Memang di Sleman ini ada lonjakan [kasus Covid-19] tapi tidak semua merah. Kasus-kasus yang ada nanti tetap kita tracing," tandasnya.
Kustini selalu mengimbau warga masyarakat untuk terus memperhatikan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Termasuk di sekolah-sekolah yang akan direncanakan untuk menggelar pembelajaran tatap muka.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?