SuaraJogja.id - Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD). Dalam kegiatan tersebut, Forpi mengatakan pelaksanaan ASPD berjalan dengan lancar dan tidak ada pelanggaran protokol kesehatan yang ditemukan.
Secara umum, ASPD di DIY akan berjalan selama tiga hari sejak 24 hingga 27 Mei 2021 mendatang. Berlangsung secara luring, kegiatan tersebut diikuti oleh 7.357 siswa kelas enam yang terdiri dari SD, MI dan PKBM A. Berjalan di tengah pandemi, kegiatan ini dilakukan berbasis pensil dab kertas.
Koordinator Forpi Kota Yogyakarta, Wahyu Wijayanta, mengatakan dari dua sekolah yang dijadikan lokasi pemantauan yakni SD N Lempuyangwangi dan SD N Tegalpanggung terlihat sudah memenuhi protokol kesehatan. Pada hari pertama, mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Indonesia.
"Secara umum pelaksanaan ASPD pada hari pertama berjalan dengan baik dan lancar," kata Wahyu Senin (24/5/2021).
Pihaknya tidak menemukan pelanggaran terkait pelaksanaan protokol kesehatan maupun kecurangan pelaksanaan ASPD. Wahyu berharap, pelaksanaan di hari-haru berikutnya juga tetap mengedepankan pelaksanaan protokol kesehatan, mengingat saat ini masih dalam situasi pandemi.
Bukan hanya hari ini, pada hari berikutnya juga Forpi Kota Yogyakarta akan melakukan pemantauan di sekolah-sekolah lainnya. Salah satunya yakni SD N Giwangan. Pemangawasan ini dilakukan untuk memastikan jika kegiatan ASPD berjalan dengan lancar dan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai himbauan pemerintah.
Kepala Sekolah SD N Tegalpanggung, Purwati Handayani menyebutkan ada 42 siswa di sekolahnya yang mengikuti kegiatan ASPD. Terdiri dari 23 orang siswa laki-laki dan 19 orang lainnya perempuan. Selain itu, terdapat tiga orang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
"Ketiga ABK ini tidak perlu pendamping dari guru pendamping khusus ABK karena mengalami lamban belajar," kata Purwati.
Dengan jumlah siswa yang tidak mencapai lima puluh orang, ada lima ruangan yang digunakan untuk pelaksanaan ASPD. Dari hasil pantauan Forpi protokol kesehatan di SD N Tegalpanggung berjalan dengan baik. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, cuci tangan hingga daftar hadir siswa juga dilengkapi dengan data suhu tubuh.
Baca Juga: Jelang ASPD Offline SD, Forpi Kota Yogyakarta Akan Lakukan Pengawasan
Selanjutnya, Kepala Sekolah SD N Lempuyangwangi, Esti Kartini menyebutkan ada 84 siswa yang mengikuti ASPD hari pertama. Selain itu, tidak ada siswa ABK yang mengikuti ujian di sekolah itu. Protokol kesehatan di sekolah tersebut dilakukan sama seperti simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahap satu yang dilakukan sebelumnya.
"Protokol kesehatan dijalankan secara ketat. Apabila sudah ada orang tua yang menjemput di luar, maka satu-satu anak dipanggil dengan pengeras suara," kata Esti.
Meski ASPD dilaksanakan secara luring, namun simulasi PTM di Kota Yogyakarta ditunda pelaksanaannya. Kebijakan tersebut dilaksanakan menyusul hasil skrining dari siswa SD pascalebaran, 10 persen di antaranya mengalami sakit, berpergian ke luar kota, dan juga menerima tamu dari luar daerah. Sehingga simulasi ditunda untuk mencegah penyebaran covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa Mendapatkan Pendampingan dari BRI untuk Pembekalan Bisnis dan Siap Ekspor
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi