SuaraJogja.id - Kepala UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta, Ekwanto mengatakan jika kunjungan ke Malioboro pascalibur lebaran atau usai penyekatan di perbatasan antat daerah ditiadakan terpantau landai. Tidak ada peningkatan yang signifikan meskipun ada lonjakan pemudik yang masuk ke Yogyakarta.
"Flat rata rata, tidak ada peningkatan yang signifikan," kata Ekwanto, Rabu (26/5/2021).
Hal yang sama turut disampaikan Koordinator Lapangan Paguyuban Becak Motor Yogyakarta (PBMY), Ujang Suryana. Ia mengatakan, selama libur lebaran maupun setelah kebijakan penyekatan antar wilayah usai tidak ada peningkatan pengunjung terutama pelanggan becak motor di kawasan Malioboro.
Ujang menyampaikan, kebijakan penyekatan atau larangan mudik selama libur lebaran turut berperan membuat angka wisatawan di Malioboro menurun drastis. Sehingga wisatawan yang ada di sekitar tempatnya mangkal kebanyakan merupakan wisatawan lokal yang kurang tertarik menyewa jasa becak motor.
Baca Juga: PK Dikabulkan, Lahan Eks Bioskop Indra Siap Digunakan PKL Malioboro
"Alhamdulillah ada sedikit-sedikit ada, tapi ya sebagian saja," kata Ujang.
Lepas larangan mudik berakhir, Ujang mengkonfirmasi ada peningkatan pengunjung namun tidak signifikan. Jumlah tersebut sendiri belum sama seperti kunjungan wisatawan pada hari libur biasanya. Dala sehari, Ujang dan rekan-rekannya biasa mendapatkan penghasilan sebesar Rp 100.000.
Jumlah itu sendiri baru bisa didapatkan jika pengemudi becak motor bekerja dari pagi hingga malam hari. Baik sejak awal pandemi sampai saat ini, belum ada peningkatan yang signifikan untuk pelanggan becak motor. Peminat transportasi tersebut sendiri mayoritas adalah wisatawan dari luar daerah.
Anggota PBMY yang mangkal di Malioboro untuk siang hari berjumlah 150 orang dan di malam hari ada 250 orang. Namun jumlah tersebut tidak seluruhnya rutin berangkat setiap hari. Pasalnya, mayoritas pengemudi becak motor memiliki profesi ganda, seperti petani. Sehingga di musim-musim tanam maupun panen kerap tidak pergi menarik becak.
"Ada juga sebagian yang bekerja di pabrik. Paling setelah lepas dari pabrik baru narik," imbuhnya.
Baca Juga: Lampu Jogja si Penghangat Malam, Saksi Bisu Segala Memori di Malioboro
Selanjutnya Ujang juga menceritakan jika selama penutupan jalan pada lukul 06:00 hingga 21:00 WIB, pengunjung di Malioboro biasanya meningkat. Namun, untuk angka peminat becak motor justru menurun. Pasalnya, kebanyakan wisatawan yang datang suka berjalan-jalan di jalur cepat.
Berita Terkait
-
Trend Pengamen Online Ngamen di Trotoar Malioboro Buat Publik Geram
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
-
Serba-Serbi Hamzah Batik Pusat Toko Batik Paling Populer di Malioboro yang Diserbu IShowSpeed
-
IShowSpeed Disebut Bersiap Sambangi Jogja, Netizen Ramai-ramai Usul Bawa ke Wilayah Pogung
-
Penandatanganan Kerjasama 1O1 Style Yogyakarta Malioboro dan Kemantren Pakualaman
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi