SuaraJogja.id - Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Desio Hartonowati memastikan tidak akan melayangkan gugatan kepada wisatawan atau pihak manapun terkait persoalan video pecel lele yang dinilai terlalu mahal. Hal ini sekaligus menampik isu terkait dengan gugatan yang akan dilakukan pedagang karena merasa dirugikan.
"Dari PPLM tidak akan menggugat. Kita cukup dengan klarifikasi ini saja. Jadi kemarin itu isu di medsos yang viral itu sudah tergantikan dengan yang baru, yaitu klarifikasi," kata Desio saat ditemui awak media di kawasan Malioboro, Sabtu (29/5/2021).
Desio menuturkan sangat mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta terkait tindaklanjut kasus tersebut. Menurutnya memang hal itu perlu dilakukan agar pedagang yang tidak sesuai aturan bisa mendapat efek jera.
Pihaknya menilai sudah seharusnya pecel lele itu termasuk dalam satu paket. Mulai dari nasi, lele, lalapan hingga sambal bukan justru terpisah hanya lele saja.
Baca Juga: Fascinating June, SCH Siap Gelar Donor Darah hingga Jogja Travel Fair 2021
"Kami sangat mendukung langkah Pemkot Jogja agar pedagang itu bisa jera. Jangan main-main lagi. Kalau yang namanya pecel lele, itu sudah dengan lalap sambelnya, satu paket. Jangan sampai dijual lele sendiri dan lalap sendiri. Itu kan ngga betul. Kalau seperti itu saya juga ngga setuju," terangnya.
Hal tersebut yang perlu diperhatikan oleh semua pedagang tidak hanya di kawasan Malioboro tapi semua. Sebab, Desio mengklaim pedagang di Malioboro sendiri sudah paham terkait paket pecel lele tersebut.
"Kalau yang di dalam Malioboro ini, pecel lele ya sudah sama lalap dan sambelnya," imbuhnya.
Desio mengaku tidak mengetahui apakah pedagang yang berjualan di Jalan Perwakilan memiliki paguyuban sendiri atau tidak. Pasalnya memang paguyuban pedagang di kawasan Jalan Malioboro berbeda dengan pedagang lain meskipun berada di sirip-sirip Malioboro
"Saya kurang tahu di Jalan Perwakilan itu ada paguyubannya atau tidak. Jadi itu memang terpisah dengan yang di Malioboro, meskipun itu sirip-sirip," ucapnya.
Baca Juga: KRL Solo-Jogja Kembali Normal, Layani 9.000 Penumpang per Hari
Lebih lanjut Desio tidak memungkiri bahwa ada kekhawatiran tentang citra Malioboro khususnya pedagang lesehan yang dirugikan atau menjadi jelek.
Berita Terkait
-
Profil PT Melia Sehat Sejahtera yang Viral Diduga Lakukan Pemaksaan, Siapa Pemiliknya?
-
Rela Iuran Selama 3 Tahun, Warga Grobogan Lakukan Perbaikan Jalan Mandiri
-
Satpam Bekuk Pria Nyamar Jadi Perempuan di Masjid NTB: Ngaku Dapat Bisikan Gaib
-
Viral Belanja Jutaan di PIM Pakai M-Banking Palsu, Cewek Hijab 'Pengedit Andal' Dicokok di Hotel OYO
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa