Produk yang dihasilkan juga berbagai macam, mulai dari pakaian, masker, tas dan hiasan dinding. Suhartono menjelaskan jika produk yang dihasilkan tergantung dengan keinginan pasar. Bukan hanya produk satuan, pihaknya juga menerima pesanan dalam partai besar seperti misalnya untuk souvenir dan kenang-kenangan.
"Kalau sekarang ini kebanyakan online sama yang dititipkan di toko-toko," katanya.
Selama ini, target pasar Difabel Zone mencakup ranah online, dan offline seperti di toko dan pameran. Penjualan paling tinggi juga biasanya didapatkan di pameran. Sayangnya, merebaknya pandemi membuat berbagai pameran UMKM yang biasa terselenggara harus ditangguhkan. Akibatnya, Difabel Zone turut kehilangan salah satu pasar terbesarnya.
Untuk penjualan secara online sendiri, Suhartono mengakui jika produk mereka sudah dipasarkan hingga ke mancanegara. Mulai dari Australia, Jerman dan berbagai negara lainnya. Biasanya, konsumen dari luar negeri tertarik dengan unggahan di media sosial mereka.
Baca Juga: Dikabarkan Hilang, Seniman Jogja DItemukan Tewas di Bengawan Solo
Selain pameran, penjualan di media sosial juga termasuk yang paling tinggi. Dibandingkan dengan penjualan melalui marketplace, yang dinilai memiliki lebih banyak saingan, penjualan secara daring lebih banyak melalui media sosial. Seperti Instagram dan Facebook.
"Bukan hanya membeli produk, edukasi juga bisa. Kesini belajar membatik satu hari lah," imbuhnya.
Meski sempat mengalami penurunan akibat pandemi, namun penjualan juga sempat meningkat sebelum lebaran. Beberapa barang yang banyak dipesan menjelang hari raya idul fitri adalah sajadah, masker dan kain dua meter. Suhartono menambahkan, jika pengerjaan batik sendiri disesuaikan dengan kemampuan masing-masing difabel.
Menurut pengalaman pribadinya, sebagai penyandang disabilitas tuna daksa, Suhartono mengatakan jika dirinya kesulitan mendapatkan pekerjaan ditempat lain. Meskipun sebuah perusahaan memiliki lowongan untuk difabel, pada kenyataannya sulit untuknya diterima kerja. Ia sudah beberapa kali mencoba pekerjaan yang lain namun tidak diterima.
Difabel Zone terbuka bagi penyandang disabilitas pada umumnya yang ingin mencoba berkarya dengan batik atau belajar mandiri. Namun, Suhartono menjelaskan jika sebisa mungkin calon pegawai pernah magang di YAKKUM. Hal itu dilakukan agar kondisi, baik kesehatan psikis maupun fisik calon pekerja diketahui dengan baik.
Baca Juga: Mensos Risma Beri Motor Roda Tiga ke Remaja Difabel di Pekalongan
Berita Terkait
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
Tak Mau Beda-bedakan, Ivan Gunawan Berdayakan Lansia dan Difabel Jadi Karyawan
-
Panasonic-GOBEL ART with HEART Resmi Digelar, Wujud Nyata Inklusivitas dalam Dunia Seni
-
Motifnya Receh! 3 Pelaku Bullying Paksa Anak Difabel Makan Daging Musang Ternyata Cuma Iseng
-
Miris! Agama Mayoritas di Indonesia, 2 Juta Disabilitas Tuli Muslim Kekurangan Juru Bahasa Isyarat buat Belajar Agama
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini